Gletser alias es abadi terdapat di bagian puncak dari rangkaian Pegunungan Jayawijaya, Papua. Beberapa di antaranya seperti Puncak Jaya, Puncak Carstensz Timur dan Puncak Sumantri.
Es abadi tersebut sudah jadi impian para pendaki gunung. Meski sulit ditempuh karena lokasinya tak terjamah, juga pendakiannya bisa memakan waktu 3-4 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena terbentuknya tutupan es gletser di wilayah tropis hanya dapat terjadi pada wilayah dengan ketinggian sekitar 5.000 mdpl. Dengan kondisi pemanasan global saat ini, diperlukan ketinggian yang lebih dari 5.000 mdpl untuk memperoleh kondisi yang sangat dingin dan mempertahankan agar es tidak mencair. Di Indonesia, kondisi ini hanya ditemukan di Pegunungan Jayawijaya, Papua," kata Donaldi Sukma Permana PhD, Peneliti Madya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG kepada detikTravel, Rabu (14/11/2018) memberikan penjelasan.
Es abadi di Papua, Indonesia (Afif Farhan/detikTravel) |
Bagaimana kalau di pegunungan lain?
"Fenomena turunnya salju pada pegunungan lainnya di Indonesia sangat mungkin terjadi (seperti Dieng), akan tetapi hanya bersifat sementara dan tidak membentuk tutupan es yang permanen," jelasnya.
"Tutupan salju tersebut akan hilang saat kondisi suhu panas kembali," lanjut Donaldi menjelaskan.
Oleh sebab itu, fenomena es abadi hanya dijumpai di Pegunungan Jayawijaya. Ketiga puncak di sana yang memiliki es abadi, memiliki ketinggian lebih dari 4.000 mdpl.
Sayangnya, es abadi Indonesia ini akan habis dalam periode 2025-2030. Sebabnya, adalah pemanasan global yang membuatnya terus mencair. (aff/aff)












































Es abadi di Papua, Indonesia (Afif Farhan/detikTravel)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi