Dari rilis Pemkab Raja Ampat yang diterima detikTravel, Rabu (14/11/2018) Coelacanth atau biasa disebut Raja Laut adalah ikan purba yang langka atau living fossil. Ikan ini hanya tersisa 2 spesies di dunia, yaitu Latimeria Chalumnae (Afrika) dan Latimeria Menadoensis (Sulawesi).
Coelacanth ini ditemukan di perairan Waigeo, Raja Ampat. Ikan tersebut tertangkap pancing oleh Santoso, anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (YONMARHANLAN) XIV Sorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Walau sudah tak menyisakan spesimen utuh, namun dapat dipastikan ikan tersebut adalah Coelacanth. Hal ini dilihat dari foto yang dibagikan oleh Santoso.
Dalam foto tersebut diketahui bahwa permukaan tubuh Coelacanth Raja Ampat berwarna cokelat-kehitaman campur dengan abu-abu. Ditemukan beberapa noktah spot putih-keruhyang tersebar melalui dari tutup insang (operculum) hingga bagian pangkal ekor (hypural junction).
Corak warna yang khas tersebut menyerupai populasi Manado. Namun, sangat berbeda dengan populasi bagian timur Afrika yang cenderung berwarna biru gelap (ssat segar) kemudian berubah menjadi abu-abu gelap selang beberapa waktu kemudian.
Spesimen Raja Ampat ini memiliki panjang total sekitar 1 meter dengan tinggi badan 247,66 mm, panjang kepala 124,31 mm dan tinggi batang ekor 163,43 mm.
Berdasarkan analisis kekerabatan menunjukkan bahwa spesimen Raja Ampat adalah ikan purba Coelacanth dengan klasifikasi berikut:
1. Genus Latimeria
2. Familia Latimeriidae
3. Ordo Coelacanthiformes
4. Kelas Sarcopterygii
5. Phylum Chordata
Dari informasi ini diketahui kini ikan purba Raja Laut terbagi menjadi 2 bagian yaitu Afrika dan Indonesia. Di Indonesia ada 2 subgrup yaitu Manado dan Raja Ampat.
Ikan purba ini bisa hidup panjang dengan umur 80-100 tahun. Coelacanth hidup dan berkembang pada kedalaman sekitar 100 meter.
Dulu Raja Laut hanya dikenal lewat fosil, karena dianggap punah. Sekarang ikan langka ini hidup dan dilindungi dengan PP No 60/2007 tentang konservasi Sumber Daya Ikan, dapat dilakukan konservasi ekosistem dengan menetapkan habitat ikan Coelacanth sebagai kawasan yang dilindungi dari aktivitas pemanfaatan. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara