Liburan di Kabupaten Semarang, Ini Aneka Destinasinya

Semarang - Wisata alam sampai sejarah bisa traveler temukan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Liburan akhir tahun ini, saatnya jalan-jalan ke sana.

Kabupaten Semarang bisa jadi pilihan destinasi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Wilayah Kabupaten Semarang berdekatan dengan Kota Semarang, aksesnya pun mudah. Kabupaten Semarang memiliki pilihan destinasi wisata untuk dikunjungi wisatawan, seperti candi peninggalan Wangsa Syailendra.

"Unggulan di Kabupaten Semarang ada wisata alam di Candi Gedong Songo," kata Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha usai menghadiri tasyakuran GTT/PTT di GOR Wujil Kompleks Stadion Pandanaran, Semarang, Kamis (20/12/2018).

Lokasi wisata lainnya yakni kawasan Bandungan, Rawa Pening maupun kawasan Kopeng, Kecamatan Getasan. Ada lokasi wisata seperti Taman Wisata Umbul Sidomukti, Jimbaran maupun yang baru seperti Saloka Theme Park di Tuntang dan masih banyak lagi.

"Yang saat ini juga baru dibangun di Bukit Cinta Rawa Pening agar menjadi unggulan agar tidak hanya lokal, tapi juga internasional harapan kita. Dan juga masih banyak tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Semarang termasuk desa-desa wisata," ujarnya.

Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha (Eko Susanto/detikTravel)

Ngesti berharap, warga setempat serta wisatawan dari luar daerah banyak yang berwisata di Kabupaten Semarang. Ia juga menginginkan adanya program wisata untuk anak-anak di Kabupaten Semarang.

"Kita punya satu keinginan agar anak-anak kita nanti juga dari sekolah ada semacam program untuk wisata di wilayah Kabupaten Semarang. Wisatanya jauh-jauh, kalau kita punya tempat wisata yang bagus-bagus, belum dikunjungi kan rasanya kurang sreg," tuturnya.

BACA JUGA: 6 Spot Instagramable di Semarang yang Harus Dikunjungi

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih menambahkan, bagi wisatawan yang datang dari luar kota menuju Candi Gedong Songo, agar mobil-mobil besar jangan naik sampai atas. Kemudian bagi yang datang secara rombongan menggunakan bus agar parkir di bawah, kemudian naik menggunakan shuttle yang ada.

"Mobil-mobil besar jangan sampai naik, kalau bisa turun di mana, terus menggunakan shuttle yang ada di wilayah situ. Kedua, mobil matic-matic sering payah kalau posisi semacam itu," ucapnya.

"Kami sudah minta kepada para biro-biro untuk tidak membawa bus naik ke atas karena itu sangat-sangat membuat kemacetan. Imbauan kami ditaati untuk berhenti di bawah, kemudian ke atasnya naik shuttle-shuttle yang ada di Bandungan," imbuhnya. (krn/krn)