Memetik buah apel langsung dari pohon dan menikmatinya di tengah kebun memang mengasyikkan. Namun menikmati segarnya apel petik pohon di bawah air terjun yang cantik, tentu semakin menyenangkan.
Kombinasi wisata petik apel dan keindahan air terjun ini bisa dinikmati di Desa Wisata Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menyusuri hamparan kebun apel yang luas menjadi pengalaman tersendiri. Buah apel yang bergelantungan di pohon bisa langsung dipetik sendiri. Wisatawan bisa memetik apel sesuai selera dan menikmatinya sampai puas.
Pengalaman seru yang membedakan desa wisata ini dengan destinasi petik apel lainnya yakni adanya Air Terjun Coban Waru. Wisatawan bisa membawa apel yang mereka petik ke lokasi air terjun setinggi 30 meter.
Dari kebun apel, wisatawan bisa berjalan menyusuri jalan paving sejauh 200 meter untuk mencapai air terjun yang masih perawan. Wisatawan bisa menikmati makan buah apel segar sambil melihat pemandangan air terjun yang cantik.
![]() |
Sama seperti di kebun apel, wisatawan juga bisa mengabadikan setiap momen di air terjun dengan kamera. Air terjun ini menyediakan sejumlah spot foto yang ciamik.
Wisatawan yang gandrung akan destinasi alami dijamin betah di sini. Kesan mendalam akan tersimpan dalam hati saat pulang dan ingin kembali lagi.
Apalagi, tak harus menguras banyak isi kantong untuk bisa menikmati berbagai sajian di desa wisata yang dikelola Karang Taruna ini.
"Untuk paket 10 orang, cuma membayar Rp 200 ribu, 5 orang Rp 125 ribu. Setiap paket akan ditemani seorang pemandu wisata," kata Hanafi, Ketua Karang Taruna Pemuda Harapan, Desa Kayukebek, Minggu (30/12/2018).
![]() |
Para pemandu wisata bisa memberikan semua informasi yang dibutuhkan. Mulai dari hamparan kebun apel yang sudah ada sejak masa kolonial hingga soal Air Terjun Coban Waru yang jadi sajian utama desa wisata ini.
Jika Anda belum punya rencana berlibur saat awal tahun, desa wisata yang berada di lereng Gunung Bromo ini bisa jadi pilihan.
Tonton juga 'Ada "Keabadian" di Gunung Bromo':
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom