Banyak cerita menarik jika kita berkunjung ke kampung wisata atau desa tradisional. Mulai dari sejarah, bentuk desa, keseharian penduduk hingga persoalan asmara. Begitu juga bila kamu datang ke Desa Suku Sasak Sade di Lombok Tengah.
Beberapa waktu lalu detikcom datang ke Lombok dan berkunjung ke Desa Suku Sade. Saat berkeleling desa, terlihatlah sebuah pohon kering yang tegah dan dibiarkan berada di tengah-tengah desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Makum pun menjelaskan bahwa di pohon inilah para muda-mudi yang kasmaran berjanji untuk bertemu untuk kawin lari. Pertemuan mereka nanti akan diatur oleh 'mak comblang'.
"Jadi, jika kita laki-laki ada suka sama satu gadis dan mau ajak dia lari, kita janji bertemu di sini. Nanti akan ada mak comblang yang akan mempertemukan kita di sini," tambah Makum.
BACA JUGA: Fenomena Laut Terbelah di Lombok
Tugas mak comblang tidak hanya mempertemukan pasangan saja. Kata Makum dia juga bertugas memantau kondisi rumah si perempuan.
"Mak combalng harus handal dan jeli memantau rumah dan mengode si perempuan saat buat janji. Dia akan melihat apakah si perempuan ada di rumah, ada orang tuanya, atau ada laki-laki lain kah yang bertamu. Laki-laki di sini suka berebut, apalagi ceweknya cantik," jelasnya
![]() |
Setelah berjanji, nantinya mereka akan bertemu dengan patokan 'pohon cinta' ini. Setelah itu barulah mereka 'kawin lari'.
Saat ditanya ini pohon apa, ternyata ini adalah pohon nangka yang telah mati. Namun karena sering dijadikan titik pertemuan, maka disebutlah pohon cinta.
"Ini hanya pohon nangka yang sudah mati. Karena sering sebagai tempat bertemu, kami sebut saja pohon cinta," tutup Makum.
Nah, jika traveler datang ke Desa Sasak Sade, jangan lewatkan Gang Cinta dan Pohon Cinta ini ya. Siapa tahu bisa 'mendapatkan cinta' di sini. Selamat liburan!
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!