Kepala Seksi Wilayah 1 BBTNBS, Sarmin mengatakan, upacara di sekitar Bromo tetap diizinkan, asalkan berada di zona aman. Ini artinya diluar radius 1 kilometer, kawah aktif Gunung Bromo.
Menurut Sarmin, biasanya upacara kemerdekaan digelar di sekitar Pasir Berbisik, atau areal kaldera lautan pasir Gunung Bromo. Namun demikian, untuk pengibaran atau pembentangan di bibir kawah Gunung Bromo tidak diperbolehkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarmin mengatakan, meski hari kemerdekaan Republik Indonesia tinggal beberapa pekan lagi. Namun sampai saat ini, masih belum ada instansi atau komunitas yang mengajukan izin, akan melaksanakan upacara di Bromo.
Sementara disebutkan Sarmin, pasca erupsi Bromo pekan lalu, tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga 50 persen. Biasanya dalam sehari pengunjung bisa mencapai lebih dari seribu orang, saat ini hanya sekitar 800-an orang saja yang berkunjung ke Bromo.
Usainya momen liburan sekolah, diduga juga menjadi faktor penyebab menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bromo menurut Sarmin.
"Sekarang menurun tingkat kunjungan wisatawan ke Bromo dan cenderung landai, namun Agustus mendatang diprediksi akan meningkat kembali," jelasnya.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol