Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak Berlaku

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak Berlaku

Eko Susanto - detikTravel
Sabtu, 03 Agu 2019 19:10 WIB
Suasana Pasar Lembah Merapi yang buka tiap hari Minggu. (foto: Eko Susanto/detiktravel)
Magelang - Di Magelang juga ada pasar unik, Pasar Tradisi Lembah Merapi. Pasar ini buka tiap hari Minggu ini melakukan transaksi dengan uang dhuno. Intip yuk!

Pasar Tradisi Lembah Merapi ini berada di Gunung Gono, Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Bersamaan dilangsungkan Festival Lembah Merapi yang dimulai tanggal 2-4 Agustus 2019, Pasar Tradisi Lembah Merapi buka selama 3 hari.

Lokasi pasar ini dari parkiran harus melewati jalan menanjak, namun rasa capek akan hilang setelah sampai di lokasi pasar. Nantinya akan menemukan suasana kampung yang masih asri dan tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memasuki lokasi pasar ini, pengunjung harus menukarkan uang rupiah dengan uang dhono yang terbuat dari bahan kayu. Uang dhono inilah yang digunakan untuk transaksi membeli berbagai makanan, minuman dan jajanan tradisional yang ada. Adapun 1 dhono ini nilainya sama dengan Rp 2.000.

Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak BerlakuFoto: (Eko Susanto/detikcom)


Untuk makanan, jajanan dan minuman tradisional, bahkan para pedagang pun memakai pakaian adat Jawa. Kemudian, makanan yang dijual antara lain jenang, buntil, dawet, kluban, getuk, mendut, maupun jajajan tradisional lainnya.

Di lokasi inipun, pengunjung tidak ada merasa kepanasan karena berada di rerimbunan pohon bambu dan pohon lainnya. Kemudian, untuk membeli makanan bungkusnya menggunakan daun pisang dan tersedia pula keranjang dari anyaman bambu.

Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak BerlakuFoto: (Eko Susanto/detikcom)

Kepala Desa Banyubiru Wintoro mengatakan, keberadaan Pasar Lembah Merapi mulai dibuka pada 27 Januari 2019. Pasar ini buka tiap hari Minggu saja, namun karena ada Festival Lembah Merapi, kemudian pasar dibuka 3 hari.


BACA JUGA: Magelang Punya Desa Warna-warni yang Instagramable


"Festival Lembah Merapi merupakan festival tahunan dan ini yang kedua merupakan kerja sama dengan Dinas Disparpora Kabupaten Magelang. Pasar Tradisi Lembah Merapi kita buka pada 27 Januari 2019. Gunung Gono ini akan identik dengan peradapan kampung Merapi, dari mulai transaksi yang ada di sini pakai dhono dalam Mataram Kuno disebut bundho atau harta. Tapi kalau kaum milenial disebut Dolar Gunung Gono," katanya saat ditemui di sela-sela Festival Lembah Merapi, Jumat (2/8/2019).

"Di sini yang berjualan ada 39 stan yang terdiri dari warga masing-masing dusun. Ini satu dusun dua stan, kemudian dari 39 stan ini yang dijual tidak sama. Keunikannya mulai dari hasil bumi seperti kacang, ketela, kemudian masakan-masakan zaman dulu, ada dawet, ada jamu. Pada intinya, kita bukan hanya sebuah pariwisata, tapi edukasi kaitannya dengan lingkungan. Ini adalah tempat konservasi tanaman yang ada kita lestarikan, kalau perlu kita tambah. Pasar ini konsepnya bebas dari sampah, jadi mereka kita sediakan keranjang untuk tempat berbelanja. Harapannya alam ini tidak tercemari dengan sampah plastik untuk menopang kelestarian alam," ujar Wintoro.

"Pengelolaan pasar ini dibawah naungan Bumdes Nirmala Biru. Tiap Minggunya transaksi disini berkisar antara Rp25 sampai Rp40 juta yang ada di pasar tradisi. Awal kita sampai bulan Juli kemarin kita siapkan 10.000 keping dhono, tapi kita tambah sekarang kita persiapkan 25.000 keping dhono," ujarnya.

Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak BerlakuFoto: (Eko Susanto/detikcom)

Plt Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini mengatakan, Festival Lembah Merapi ini yang kedua kalinya. Kegiatan ini dilangsungkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang, terutama menambah lamanya berkunjung.

"Festival Lembah Merapi tahun 2019 merupakan festival yang kedua kalinya dari Disparpora Kabupaten Magelang. Ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang, terutama menambah lama tinggal wisatawan karena event kita laksanakan sampai malam hari biar home stay di sekitar Gunung Gono juga banyak yang laku," katanya.

"Dengan adanya Pasar Tradisi Lembah Merapi ini juga tersedia jajanan tradisional, kemudian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat juga lumayan meningkat dengan pasar ini. Untuk 3 hari ini pasar buka setiap hari dari pagi sampai malam," tuturnya.

Pengunjung yang datang di Pasar Tradisi Lembah Merapi inipun juga datang dari Kota Magelang. Untuk itu, pengunjung yang akan membeli jajanan maupun menu makanan terlebih dahulu harus menukarkan uang rupiah dengan dhono.

"Ini pasarnya bagus karena tradisional. Ada jajanan tradisional. Ini ramai dan bagus sekali," tutur Foni Handayani (42), warga Kampung Tulung, Kota Magelang, itu.







(sym/aff)

Hide Ads