Punthuk Setumbu Borobudur, Kabupaten Magelang, menjadi destinasi wisata berburu matahari terbit atau sunrise. Turis domestik maupun mancanegara ramai berkunjung.
Traveler yang ingin berkunjung ke Punthuk Setumbu lokasinya mudah dijangkau. Baik itu, mau memakai sepeda motor maupun mobil pribadi bisa sampai lokasi parkiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagi pengunjung yang ingin naik Punthuk Setumbu, sebaiknya membawa bekal minuman. Mengingat jalan yang dilewati menanjak dan membutuhkan tenaga ekstra. Namun bagi travaler yang tidak membawa bekal, tidak perlu khawatir karena di sepanjang jalan akan menemukan para penjual makanan dan minuman.
Sekalipun demikian rasa capek maupun ngos-ngosan melewati jalan menanjak terobati setelah bisa melihat sunrise. Hal itu, terlihat dari wajah para pengungjung sampai atas ceria dan gembira, terlebih bisa foto-foto maupun selfie dengan latar belakang sunrise.
Traveler dari Punthuk Setumbu ini bisa melihat keindahan Merapi dari kejauhan dan Candi Borobudur. Kemudian, bisa melihat keindahan gereja ayam.
Berdasarkan data yang ada pada hari ini, Jumat (9/8/2019), sejak pukul 04.00 sampai 07.00 WIB, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 114 terdiri turis domestik 61 orang dan mancanegara ada 53 orang. Kemudian, pada Kamis (8/8), ada 150 terdiri 95 turis lokal dan 55 turis mancanegara.
![]() |
"Saya berangkat dari Jogja pukul 04.30 WIB, sendirian, sedang teman-teman masih disana. Tadi naik sempat ngos-ngosan pas naik sini, tapi lega terbayarkan setelah melihat pemandangan dan sunrise," kata Yohanes Michael (20), pengunjung dari Jakarta Barat saat ditemui di Punthuk Setumbu, Jumat (9/8/2019).
"Ke sini atas rekomendasi teman, kebetulan liburan kuliah. Kami dari Jakarta rombongan, tapi teman-teman di Jogja, saya kesini sendiri," katanya.
Pengunjung lainnya, Lutfi Yanti (20) mengaku, setelah libur kuliah di ITS, sengaja pulang ke Magelang, untuk berburu sunrise di Punthuk Setumbu.
"Punthuk Setumbu ini bagus sekali soalnya kalau pagi ini bisa melihat sunrise, bagus juga. Buat masyarakat perekonomiannya juga jadi berkembang karena masyarakat sekitar yang bekerja," katanya.
"Saya biasanya nggak disini karena kuliah, merantau begitu, terus mumpung pulang berburu sunrise. Soalnya di tempat kuliah nggak ada tempat seperti ini," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, salah satu turis mancanegara asal Prancis, Sarah Nivet, mengakui, lokasi Punthuk Setumbu yang bagus, termasuk penataannya. Ia mengetahui Punthuk Setumbu dari buku travel guide.
"Sampai sini ternyata ramai juga. Ini luar biasa, tempat bagus, penataan juga okey," kata Sarah bersama guide lokal Borobudur, Andreas Sugiarto.
"Saya baru pertama kali ke sini. Tadi nggak tampak jelas karena tertutup kabut, tapi pemandangannya bagus bisa melihat Borobudur dan gunung. Tiket terjangkau," katanya.
Kepala Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Nuryazid mengatakan, awalnya yang sini itu para fotografer yang hunting sunrise. Kemudian, masyarakat sini menghendaki wisatawan datang kesini. Kemudian, awalnya warga sini hanya membantu membawakan peralatan para fotografer yang berburu sunsire tersebut.
![]() |
"Sekitar tahun 2009 dibuka dengan ada sekretariat dan diketahui oleh Dinas Pariwisata serta dibantu Taman Wisata Candi Borobudur, mereka membantu di sini baik materiil maupun menyuport. Pada tahun 2010, karena belum ramai masih ada beberapa kelompok yang kecil masyarakat ikut andil di sini," katanya.
BACA JUGA: 5 Fakta Tentang Gunung Merbabu, Anak Gunung Wajib Tahu!
Selanjutnya seiring dengan ramainya tingkat kunjungan wisatawan, katanya, para pemuda mengelola dengan melihat prospek wisatawan yang ramai. Dalam perkembangannya sejak tahun 2013, pengelolaan wisata Punthuk Setumbu dilakukan masyarakat Dusun Kurahan, Desa Karangrejo.
"Kemudian 2013 itu, mulai dikelola oleh masyarakat Dusun Kurahan, dengan semua elemen masyarakat masuk disini serta tokoh masyarakat melakukan pengelolaan. Saat itu, sudah mulai banyak wisatawan dan membangun jalan, fasilitas dan dibuat pagar agar aman. Dulu, pagarnya masih dari bambu, sekarang sudah dari besi," ujarnya.
Untuk tahun 2013 ini sudah dilengkapi dengan musala dan toilet. Selain itu, dalam perkembangannya jalan masuk sudah dibangun dan dilengkapi dengan spot-spot selfie. Ini mengingat keberadaan Punthuk Setumbu menjadi penyangga Candi Borobudur sehingga tingkat kunjungan wisatawan.
"Kemudian tahun 2016, keberadaan ini terus dipantau Dinas Pariwisata dan selalu diminta laporan kedatangan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Karena sini, paling nggak menjadi penyangga Borobudur. Artinya wisatawan setelah dari Candi Borobudur kesini," kata dia.
Keberadaan Punthuk Setumbu, kata dia, bisa meningkatkan perekonomian warga Dusun Kurahan, selain menjadi penggelola. Dimana kebanyakan penggelola pada pagi hari.
"Peningkatan ekonomi warga otomatis ya terangkat. Karena sini, di samping menjadi pengelola yang banyak pagi, terus ada yang shift siang. Untuk pagi warga sini hampir 90 orang dibagi 2 shift, kalau yang shift pagi, siang bekerja biasa. Ada peningkatan tambahan, ada yang jadi ojek, pengantar wisatawan, guide, arahnya kesana dan warga sini yang bawah kalau ramai lahannya untuk parkir. Terus, ada yang jualan juga," pungkasnya.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!