Kata Orang Prancis: Rote Seperti Bali Zaman Dulu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Kata Orang Prancis: Rote Seperti Bali Zaman Dulu

Afif Farhan - detikTravel
Minggu, 15 Sep 2019 14:45 WIB
Axl Chalvet (Ari Saputra/detikcom)
Rote - Namanya Axl Chalvet, orang Prancis. Dia merupakan pelaku wisata dan sudah tinggal 12 tahun lamanya di Pulau Rote. Asyik nggak sih di Rote?

20-26 Agustus 2019, tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelajahi Kabupaten Rote Ndao di NTT. Kabupatennya berupa kepulauan dengan total 96 pulau. Namun, hanya 7 pulau yang berpenghuni dengan Pulau Rote sebagai yang paling besar.

Kami pun bertemu dengan Axl Chalvet. Dirinya merupakan manajer salah satu resort di kawasan wisata Nemberala, Rote Barat. Yang bikin mengejutkan, dia sudah tinggal 12 tahun di Rote!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, sangat menyenangkan di sini. Alamnya dan suasananya bagus, orang-orangnya baik," katanya membuka percakapan dengan kami di kediamannya di Pantai Nemberala.

BACA JUGA: Selamat Datang di Rote, Titik Paling Selatan Indonesia

Mengenal AXl lebih dekat, dia ternyata lahir di Bali. Namun kedua orangtuanya asli dari Prancis dan dia pun sering bolak-balik Prancis-Indonesia. Axl, sudah lama berkecimpung di dunia pariwisata khususnya di Bali.

Axl Chalvet (Abdul Haris/detikcom)Axl Chalvet (Abdul Haris/detikcom)


Kalau Rote, keindahannya seperti apa sih?

"Begini, banyak turis mancanegara bilang dan saya merasakannya sendiri juga, Rote itu seperti Bali di zaman dulu," jawabnya.

Maksudnya?

"Bali punya alam yang indah, seperti pantai-pantainya. Nah Rote juga sama, hanya saja di sini masih sangat sepi tidak sepadat di Bali. Kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya juga masih asli, sehingga banyak turis yang senang datang ke sini," papar pria berusia 35 tahun tersebut.

Resort yang dikelola AXl di sekitar Pantai Nemberala (Ari Saputra/detikcom)Resort yang dikelola AXl di sekitar Pantai Nemberala (Ari Saputra/detikcom)


Axl paling suka surfing. Menurutnya, ombak-ombak di Rote sudah terkenal mendunia. Ombak-ombak di Rote, tidak kalah dari destinasi lainnya di Indonesia.

"Mau surfing, diving, memancing dan trekking semuanya bisa di Rote. Wisatanya lengkap," ungkapnya.

BACA JUGA: Ombak-ombak Rote Idaman Peselancar Dunia

BACA JUGA: BRI Bantu UMKM di Rote Ndao Go Online

Sebagai pelaku wisata, Axl menjelaskan kalau Rote memiliki potensi pariwisata yang besar. Hanya saja, masih ada beberapa hal yang harus dimaksimalkan di sini.

"Penerbangan mungkin bisa ditambah, misal juga kalau ada penerbangan langsung dari Australia ke sini lebih dekat. Selain itu, pengelolaan objek wisata harus dimaksimalkan, karena akses jalannya masih belum memadai," paparnya.

"Soal promosi wisata pun masih kurang. Saya yakin, pariwisata bisa berkembang dengan baik dan menambah kesejahteraan masyarakatnya," tambah Axl.

Beberapa kafe di Pantai Nemberala (Afif Farhan/detikcom)Beberapa kafe di Pantai Nemberala (Afif Farhan/detikcom)


Perlahan, masyarakat Rote juga sudah peduli dengan pariwisata. Beberapa pantai dibenahi, dibersihkan dan ditambah fasilitas pelengkap seperti toilet dan gazebo.

BRI pun membantu menggerakan perekonomian masyarakat setempat, untuk mendirikan modal usaha seperti kios dan sebagainya . Wisatawan pun dimudahkan dengan adanya beberapa ATM di Rote.

Masyarakat di Panati Nemberala memiliki kios untuk memudahkan turis (Ari Saputra/detikcom)Masyarakat di Pantai Nemberala memiliki kios untuk memudahkan turis (Ari Saputra/detikcom)

Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com




(aff/aff)

Hide Ads