Objek wisata hutan mangrove Rewata'a ini terletak di Kabupaten Majene, Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Sulawesi Barat, tepat di sisi jalan Trans Sulawesi, dan dapat dijangkau dengan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan jarak berkisar 15 kilometer dari ibu kota Kabupaten Majene, Hutan mangrove Rewata'a dapat dicapai dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
![]() |
Di lokasi, traveler akan menemui jembatan titian berbahan kayu sepanjang 152 meter. Selain menjadi sarana utama pengunjung dalam berkeliling menikmati keindahan alam hutan mangrove ini, jembatan ini juga tampak menarik mata karena sudah diberi beragam warna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gazebo tersebut acapkali manjadi tempat pengunjung melepas penat, atau menikmati sejuknya udara khas pesisir yang berpadu dengan deru gelombang. Bisa pula jadi lokasi menikmati keindahan laut biru sambil menunggu matahari terbenam.
Daya tarik hutan wisata mangrove Rewata'a ini membuatnya senantiasa ramai pengunjung, khususnya saat akhir pekan, semenjak diresmikan oleh Bupati Majene Fahmi Massiara pada bulan Maret lalu.
![]() |
"Alhamdulillah bagus. Saya kan dari Palu, di Palu tidak ada seperti ini. Sangat bagus, hutan mangrove-nya juga keren. View-nya bagus," kata salah seorang pengunjung, Asmawati, kepada wartawan, Minggu (14/10/19).
Untuk menjelajahi keindahan kawasan hutan mangrove ini, setiap pengunjung hanya dibebani biaya tiket masuk Rp 2 ribu. Harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan fasilitas dan keindahan alam yang bisa dinikmati pengunjung.
![]() |
"Kalau hari libur, pengunjungnya lumayan biasa sampai 300 orang. Kalau hari biasa paling seratusan. Pengunjung berdatangan dari berbagai daerah, khususnya mereka yang dalam perjalanan dan melintasi objek wisata ini," kata salah seorang pengelola, Sukriani.
Keberadaan objek wisata hutan mangrove nan cantik ini turut diharapkan bisa mengedukasi para pengunjung untuk berperan aktif melestarikan budidaya tanaman mangrove khususnya di wilayah pesisir pantai.
![]() |
(krs/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum