Polewali Mandar di Sulawesi Barat tidak lepas akan kekayaan wisata alamnya. Salah satunya kawasan wisata Hutan Bambu, di pedalaman Desa Alu, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar.
Kawasan hutan bambu seluas lebih kurang 20 hektar ini, berjarak sekitar 60 kilometer dari Kecamatan Polewali, ibukota Kabupaten Polewali Mandar dan dapat dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berjalan lebih jauh memasuki kawasan hutan bambu ini, mata pengunjung dimanjakan hamparan ribuan batang bambu yang tumbuh subur. Kondisi jalan yang teduh oleh rimbunnya dedaunan batang bambu, membuat perjalanan terasa lebih nikmat dengan udara yang sejuk.
Nuansa khas pedesaan jaman dahulu kental terlihat di tengah kawasan hutan bambu ini, lantaran keberadaan beberapa gazebo, pondok kecil, ruang pertemuan dan sebuah musala yang terbuat dari bambu. Namun sayang beberapa pondok kecil tersebut sudah rusak lantaran tidak terawat.
Menurut salah seorang warga setempat bernama Bardi (52 tahun), kawasan hutan bambu ini terbagi dua yang dipisahkan oleh aliran sungai Mandar. Satu bagian dijadikan sebagai tempat wisata, sementara bagian lainnya dikelola untuk menopang ekonomi warga.
"Ada sekitar 10 warga di daerah ini, yang menggantungkan hidup dari hasil jualan batang bambu, jadi setiap minggu kami membawa bambu ke pasar yang dihanyutkan melewati aliran sungai Mandar, untuk diolah menjadi berbagai kerajinan tangan," ungkapnya.
![]() |
Kendati rutin menebang batang bambu untuk dijual, Bardi mengaku tetap berupaya agar keberadaan hutan bambu tetap terjaga, " Salah satunya dengan melakukan penanaman, agar bambu yang telah ditebang dapat digantikan dengan tanaman bambu yang baru " akunya.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya bernama Rusli (55 tahun) mengaku, pemanfaatan hutan bambu ini sebagai tempat wisata baru dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Berawal dari festival seni dan budaya yang dilaksanakan di tengah kawasan hingga hutan bambu ini semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Sejak saat itu, kawasan hutan bambu ramai dikunjungi warga, selain untuk berwisata, camping, juga dijadikan tempat pertemuan kegiatan pemerintahan.
![]() |
Itu sebabnya, warga mulai memanfaatkan kawasan hutan bambu ini, sebagai sumber mata pencaharian lain yang harus selalu dijaga, apalagi kawasan hutan bambu ini memiliki cerita mistik.
"Selalu kami jaga karena sudah menjadi sumber penghidupan, selain menjadi tempat wisata juga menjadi sumber mata pencahraian melalui berbagai kerajinan tangan berbahan bambu," katanya.
"Dulu pernah ada ceritanya, pencuri masuk ke sini, diburu sama masyarakat, tiba-tiba hilang di tengah jalan, kemudian didapati muncul lagi di perkampungan," pungkas Rusli.
![]() |
Untuk melengkapi kenangan warga yang berkunjung, kawasan hutan bambu ini tentunya telah dilengkapi beberapa spot foto menarik yang kekinian. Pada beberapa titik pengunjung dapat memandangi aliran air yang melewati sungai berbatu, berpadu suara rerimbunan daun bambu yang saling bergesekan akibat tiupan angin sepoi.
Penasaran dengan kawasan wisata hutan bambu di pedalaman Polewali Mandar, keindahannya dijamin tidak kalah dari hutan bambu yang ada di negeri sakura Jepang atau pun di negeri tirai bambu China.
Apalagi warga yang menjadi penjaga atau pun pemerintah setempat, belum mengenakan tarif bagi pengunjung untuk memasuki kawasan wisata hutan bambu.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol