Dalam catatan detikcom yang juga pernah menyambangi lokasi kunjungan Presiden Jokowi melalui jalur darat, kondisi jalanan di sana memang jauh dari ideal. Bahkan selama perjalanan 5 jam hingga ke Anggi, pusat Kabupaten Pegunungan Arfak, bisa dibilang jalanan tak pernah mulus .
"Tadi sudah disampaikan oleh Pak Bupati, Pak Gubernur, mengenai yang pertama, jalan antara Manokwari dan Pegunungan Arfak yang tadi Pak Bupati menyampaikan minta segera diselesaikan dan diaspal. Maka kita segera selesaikan," kata Jokowi, Minggu (27/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga pariwisata agar orang bisa berdatangan berbondong-bondong dari Manokwari dan dari provinsi lain dari seluruh Tanah Air melihat keindahan Danau Anggi yang ada di Pegunungan Arfak. Tadi saya sudah lihat dari atas, begitu sangat indahnya danau itu," paparnya.
Titik-titik mana yang harus diwaspadai sopir maupun penumpang di Jalan Manokwari-Anggi?
Ada beberapa sungai yang berbahaya jika musim hujan datang karena belum ada jembatan. Adalah Jingga, Wariori, dan Gemong adalah sungai yang ganas karena belum ada jembatannya. Sedang trek pertama yang paling berbahaya yakni di KM 5 sampai KM 18 karena terdapat jurang terjal dan rusak jalannya. Trek kedua ada di wilayah Apui dan ketiga ada di Jalur Gunung maut.
"Kalau untuk titik rawan ada di Manser, Kampung Sakumi, Kampung Nenei, dan Gunung Merek. Titik rawan ini bisa berupa terdapat orang yang masih suka memalak pendatang dengan menggunakan senjata tajam," ucap Shahrul (42), salah satu sopir mobil 4x4.
Untuk diketahui, biaya menyewa mobil angkutan 4X4 dari Manokwari-Anggi sebesar Rp 1,5 juta per hari PP dan ditambah turun di beberapa tempat. Kalau biaya sewa perorangan dari pangkalan hanya berkisar Rp 170 ribu-an sekali jalan -- biaya akhir 2018. Biaya itu relatif sebanding dengan kecantikan di Pegunungan Arfak.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum