Selasa, 03 Des 2019 19:06 WIB
DOMESTIC DESTINATIONS
Prasasti Peradaban Pertama Wilayah Terdepan RI Ada di Area Tambang
Ahmad Masaul Khoiri
detikTravel
Karimun - Peradaban di wilayah terdepan RI ini terbilang unik dan memiliki daya tarik sendiri. Prasastinya berada di dalam konsesi tambang granit terbaik se-Asia.
Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, prasasti ini secara administrasi berada di Desa Meral, Kecamatan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Prasasti Pasir Panjang berada di area pertambangan PT. Karimun Granite.
PT. Karimun Granite sejak tahun 1971 telah mulai melakukan penambangan di bukit-bukit granit yang memiliki kualitas batu granit yang konon paling berkualitas di Asia. Prasasti Pasir Panjang merupakan peninggalan bersejarah tentang penganut agama Buddha di Kepulauan Riau.
Prasasti ini dipahatkan pada dinding bukit batu granit dengan ukuran media yang ditulis berukuran batu 93 cm x 137 cm. Prasasti ini menggunakan huruf Pre-Nagari dan berbahasa Sanskerta. Prasasti berjumlah tiga baris dengan ukuran masing-masing tulisan, baris ke-1 140 cm x 37 cm, baris ke-2 145 cm x 36 cm, dan baris ke-3 160 cm x 37 cm.
Prasasti ini telah diberi cungkup atau bangunan pada tahun 1993/1994 yang berukuran 208 cm x 267 cm. Tulisan terkesan kasar dan goresan tidak terlalu dalam dengan tebal tulisan 0-1 cm 3.
Prasasti Pasir Panjang pertama kali ditemukan oleh K.F. Holle pada tanggal 19 Juli 1873. Pada tahun 1874, dilakukan perekaman data dengan membuat sketsa dan dokumentasi prasasti oleh Resident Riau.
Dua bulan setelah itu, K.F Holle melaporkan kesulitan pada Resident Riau dalam menelaah sketsa yang ada dan kemudian meminta untuk mengirimkan sketsa yang jelas untuk diteliti. Hingga tahun 1887 belum banyak yang mengetaui keberadaan prasasti, sehingga kemudian diberitakan dalam media Singapore 'Strait Times' tanggal 3 Agustus 1887.
Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, prasasti ini secara administrasi berada di Desa Meral, Kecamatan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Prasasti Pasir Panjang berada di area pertambangan PT. Karimun Granite.
PT. Karimun Granite sejak tahun 1971 telah mulai melakukan penambangan di bukit-bukit granit yang memiliki kualitas batu granit yang konon paling berkualitas di Asia. Prasasti Pasir Panjang merupakan peninggalan bersejarah tentang penganut agama Buddha di Kepulauan Riau.
Prasasti ini dipahatkan pada dinding bukit batu granit dengan ukuran media yang ditulis berukuran batu 93 cm x 137 cm. Prasasti ini menggunakan huruf Pre-Nagari dan berbahasa Sanskerta. Prasasti berjumlah tiga baris dengan ukuran masing-masing tulisan, baris ke-1 140 cm x 37 cm, baris ke-2 145 cm x 36 cm, dan baris ke-3 160 cm x 37 cm.
Prasasti ini telah diberi cungkup atau bangunan pada tahun 1993/1994 yang berukuran 208 cm x 267 cm. Tulisan terkesan kasar dan goresan tidak terlalu dalam dengan tebal tulisan 0-1 cm 3.
Prasasti Pasir Panjang pertama kali ditemukan oleh K.F. Holle pada tanggal 19 Juli 1873. Pada tahun 1874, dilakukan perekaman data dengan membuat sketsa dan dokumentasi prasasti oleh Resident Riau.
Dua bulan setelah itu, K.F Holle melaporkan kesulitan pada Resident Riau dalam menelaah sketsa yang ada dan kemudian meminta untuk mengirimkan sketsa yang jelas untuk diteliti. Hingga tahun 1887 belum banyak yang mengetaui keberadaan prasasti, sehingga kemudian diberitakan dalam media Singapore 'Strait Times' tanggal 3 Agustus 1887.