Wow! Jawa Barat Punya 70 Tempat Wisata Purbakala

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Purbakala

Wow! Jawa Barat Punya 70 Tempat Wisata Purbakala

Johanes Randy - detikTravel
Kamis, 12 Mar 2015 10:58 WIB
Wow! Jawa Barat Punya 70 Tempat Wisata Purbakala
(Disparbud Jabar)
Bandung - Jawa Barat tidak hanya punya alam indah, namun juga tempat wisata purbakala. Setidaknya ada 70 tempat wisata purbakala dengan nilai sejarah tinggi di Bumi Parahyangan. Kami pilihkan yang terbaik untuk Anda simak.

Mulai dari Gunung Padang di Cianjur hingga Prasasti Ciaruteun yang dahulu ditapaki Raja Purnawarman di Bogor, adalah beberapa tempat wisata purbakala di Jawa Barat. Dilongok detikTravel dari situs Disparbud Jawa Barat, Kamis (12/3/2015) berikut ini 6 tempat yang cukup terkenal:

1. Situs Gunung Padang, Cianjur

(Disparbud Jabar)
Tahun lalu nama situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur sempat ramai dibicarakan oleh para traveler. Bagaimana tidak, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.

Komplek meglitikum yang terletak di atas bukit itu memang menyerupai Piramida di Mesir. Batuan berundak tersusun dari teras pertama hingga teras kelima. Dari segi umur, situs Gunung Padang pun dapat disandingkan dengan Piramida Giza.

Sejumlah penelitian dan penggalian masih dilakukan oleh para peneliti hingga sekarang. Masih banyak misteri soal Gunung Padang yang belum terungkap ke permukaan. Bagi Anda yang mau berkunjung, akses jalannya masih sulit dan berbatu.

2. Prasasti Curug Dago, Bandung

(Disparbud Jabar)
Bagi traveler yang tinggal di Bandung, pasti sudah tidak asing dengan nama Curug Dago. Air terjun atau curug dalam bahasa Sunda yang terletak di Taman Hutan Raya Ir Haji Juanda memang cukup populer, khususnya saat weekend.

Selain Curug Dago, terdapat juga prasasti Curug Dago yang berupa batu dengan aksara Thailand. Prasasti tersebut menceritakan tentang kedatangan Raja Chulalongkorn serta Pangeran Prajatthipok Paramintara dari Thailand dulu.

Jika mampir ke Curug Dago dan melihat sebuah gapura kecil, di sanalah prasasti itu berada. Akses menuju Curug Dago memang licin dan tidak mudah, khususnya saat musim hujan.

3. Prasasti Batu Tulis Ciaruteun, Bogor

(Disparbud Jabar)
Zaman SD dulu, nama Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara sudah sering disebut dalam pelajaran sejarah. Kehebatannya dalam memimpin membuatnya disebut sebagai reinkarnasi Dewa Wisnu.

Salah satu bukti peninggalannya adalah prasasti Batu Tulis Ciaruteun yang terletak di Kabupaten Bogor. Di batu tersebut memang tampak bekas kaki yang disertai huruf Palawa. Dipercaya kalau tapak kaki itu adalah milik Raja Purnawarman.

Apabila tinggal di Jakarta dan ingin melihat, mampir saja ke Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua. Museum tersebut menyimpan replika dari Batu Tulis Ciaruteun. Namun kalau mau melihat yang asli, cobalah datang ke Desa Ciaruteun di Bogor.

4. Situs Candi Blandongan, Karawang

(Disparbud Jabar)
Candi tidak hanya ada di Jawa Tengah, namun juga di Jawa Barat. Salah satunya adalah Candi Blandongan yang terletak di Kabupaten Karawang. Situs Candi Blandongan adalah Candi dengan struktur pasangan batu bata.

Ditemukan juga sejumlah materai dan pecahan yang memiliki kemiripan dengan di Thailand. Candi Blandongan juga menjadi bukti kalau bangsa Indonesia sudah mengenali teknik pembuatan gerabah pada abad ke-12 silam.

Lokasi Situs Candi Blandongan terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, 45 km dari Ibukota Kabupaten Karawang. Bisa jadi alternatif wisata untuk weekend.

5. Situs Karangkamulyan, Ciamis

(Disparbud Jabar)
Berikutnya ada situs Karangkamulyan yang berasal dari masa Hindu-Buddha. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Adapun Karangkamulyan dihubungkan dengan legenda Ciung Wanaran dan bekas-bekas Kerajaan Galuh.

Kapan situs ini ditemukan tidak diketahui secara pasti. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa sejak sekitar tahun 1700-an komplek ini sudah sering dikunjungi untuk berbagai keperluan, entah sembahyang atau lainnya.

Komplek situs Karangkamulyan pun sudah tertata dengan baik dan rapi. Bahkan sudah ada lahan parkir yang memudahkan pengunjung.

6. Candi Cangkuang, Garut

(Indonesia Travel)
Selain Candi Blandongan, nama Candi Cangkuang di Desa Cangkuang Garut juga tidak kalah terkenal. Candi Cangkuang terletak di puncak bukit kecil di Pulau Panjang yang dikelilingi Danau Situ Cangkuang.

Nama Candi Cangkuang diambil dari nama Desa Cangkuang, tempat di mana candi tersebut ditemukan. Salah satu yang paling terkenal di sana adalah makam Arif Muhammad, tokoh penyebar agama Islam, dan sebuah arca Dewa Siwa.

Untuk mencapai Candi Cangkuang, pengunjung bisa naik bus atau elf jurusan Bandung-Garut. Berhenti di alun-alun Leles, kemudian dilanjutkan dengan naik delman atau ojek, atau berjalan kaki sejauh 3 Km.
Halaman 2 dari 7
Tahun lalu nama situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur sempat ramai dibicarakan oleh para traveler. Bagaimana tidak, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.

Komplek meglitikum yang terletak di atas bukit itu memang menyerupai Piramida di Mesir. Batuan berundak tersusun dari teras pertama hingga teras kelima. Dari segi umur, situs Gunung Padang pun dapat disandingkan dengan Piramida Giza.

Sejumlah penelitian dan penggalian masih dilakukan oleh para peneliti hingga sekarang. Masih banyak misteri soal Gunung Padang yang belum terungkap ke permukaan. Bagi Anda yang mau berkunjung, akses jalannya masih sulit dan berbatu.

Bagi traveler yang tinggal di Bandung, pasti sudah tidak asing dengan nama Curug Dago. Air terjun atau curug dalam bahasa Sunda yang terletak di Taman Hutan Raya Ir Haji Juanda memang cukup populer, khususnya saat weekend.

Selain Curug Dago, terdapat juga prasasti Curug Dago yang berupa batu dengan aksara Thailand. Prasasti tersebut menceritakan tentang kedatangan Raja Chulalongkorn serta Pangeran Prajatthipok Paramintara dari Thailand dulu.

Jika mampir ke Curug Dago dan melihat sebuah gapura kecil, di sanalah prasasti itu berada. Akses menuju Curug Dago memang licin dan tidak mudah, khususnya saat musim hujan.

Zaman SD dulu, nama Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara sudah sering disebut dalam pelajaran sejarah. Kehebatannya dalam memimpin membuatnya disebut sebagai reinkarnasi Dewa Wisnu.

Salah satu bukti peninggalannya adalah prasasti Batu Tulis Ciaruteun yang terletak di Kabupaten Bogor. Di batu tersebut memang tampak bekas kaki yang disertai huruf Palawa. Dipercaya kalau tapak kaki itu adalah milik Raja Purnawarman.

Apabila tinggal di Jakarta dan ingin melihat, mampir saja ke Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua. Museum tersebut menyimpan replika dari Batu Tulis Ciaruteun. Namun kalau mau melihat yang asli, cobalah datang ke Desa Ciaruteun di Bogor.

Candi tidak hanya ada di Jawa Tengah, namun juga di Jawa Barat. Salah satunya adalah Candi Blandongan yang terletak di Kabupaten Karawang. Situs Candi Blandongan adalah Candi dengan struktur pasangan batu bata.

Ditemukan juga sejumlah materai dan pecahan yang memiliki kemiripan dengan di Thailand. Candi Blandongan juga menjadi bukti kalau bangsa Indonesia sudah mengenali teknik pembuatan gerabah pada abad ke-12 silam.

Lokasi Situs Candi Blandongan terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, 45 km dari Ibukota Kabupaten Karawang. Bisa jadi alternatif wisata untuk weekend.

Berikutnya ada situs Karangkamulyan yang berasal dari masa Hindu-Buddha. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Adapun Karangkamulyan dihubungkan dengan legenda Ciung Wanaran dan bekas-bekas Kerajaan Galuh.

Kapan situs ini ditemukan tidak diketahui secara pasti. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa sejak sekitar tahun 1700-an komplek ini sudah sering dikunjungi untuk berbagai keperluan, entah sembahyang atau lainnya.

Komplek situs Karangkamulyan pun sudah tertata dengan baik dan rapi. Bahkan sudah ada lahan parkir yang memudahkan pengunjung.

Selain Candi Blandongan, nama Candi Cangkuang di Desa Cangkuang Garut juga tidak kalah terkenal. Candi Cangkuang terletak di puncak bukit kecil di Pulau Panjang yang dikelilingi Danau Situ Cangkuang.

Nama Candi Cangkuang diambil dari nama Desa Cangkuang, tempat di mana candi tersebut ditemukan. Salah satu yang paling terkenal di sana adalah makam Arif Muhammad, tokoh penyebar agama Islam, dan sebuah arca Dewa Siwa.

Untuk mencapai Candi Cangkuang, pengunjung bisa naik bus atau elf jurusan Bandung-Garut. Berhenti di alun-alun Leles, kemudian dilanjutkan dengan naik delman atau ojek, atau berjalan kaki sejauh 3 Km.

(shf/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Purbakala
Travel Highlight Purbakala
19 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads