Selasa, 03 Des 2019 19:06 WIB
DOMESTIC DESTINATIONS
Prasasti Peradaban Pertama Wilayah Terdepan RI Ada di Area Tambang
Ahmad Masaul Khoiri
detikTravel
![]() |
Dalam artikel Strait Times diberitakan bahwa setalah 2 bulan informasi tersebut disampaikan kepada Staits Branch of Royal Society terkait keberadaan inskripsi di batu granit kemudian A.M Skinner, Lieutenant Ashworth and Mr. Haughton pergi ke Karimun dan kemudian dilakukan pembuatan sketsa dan dokumentasi foto prasasti oleh Lieutenant Ashwort dan kemudian mengirimkan data prasasti tersebut ke British Museum di Singapura.
Kemudian, Consul-General Belanda di Singapura mengirimkan foto temuan prasasti tersebut ke Sekretaris Bataviaasch Genootschap in Batavia. Pada tahun yang sama, dilakukan pembacaan prasasti dan alih aksara oleh Dr. J. Brandes.
Dari hasil pembacaan Dr. J. Brandes, prasasti Pasir Panjang menggunakan aksara Nagari yang diperkirakan berada dari abad ke-9 s.d 10 Masehi. Hasil pembacaannya sebagai berikut:
Baris 1 : mahayanika
Baris 2: golayantritasri
Baris 3: gautamasripada
Alih bahasa oleh Brandes:
"Kaki ilustrasi Gautama yang termasyhur, Mahayana yang memiliki bola dunia," ujarnya.
Kemudian pembacaan juga dilakukan pada periode selanjutnya oleh Caldwell Hazlewood tahun 1994. Hasil pembacaannya tidak terlalu berbeda dengan hasil pembacaan yang dilakukan oleh Dr. J. Brandes.
Berikut hasil pembacaan Caldwell Hazlewood:
Baris 1 : mahayanika
Baris 2: gaulapanditasri
Baris 3: gautamasripada
Dari hasil pembacan J. Brandes (1887) dan Caldwell Hazlewood (1994) dapat disimpulkan bahwa Kaki-Kaki Sang Gautama disamakan dengan alam semesta oleh pengikut aliran Mahayana. Mohammad Yamin pada tahun 1950 pernah melakukan pengkajian terhadap Prasasti Pasir Panjang dengan kesimpulan bahwa wilayah tempat prasasti tersebut merupakan kawasan yang telah lama dipijak oleh Kaki Sang Buddha Gautama.
Artinya masyarakat telah menerima ajaran-ajarannya. Kalimat kaki-kaki Sang Gautama dapat diasumsikan sebagai alam semesta yang akan menerima ajaran Sang Gautama. Selain itu, menurut Dr. John, N. Miksic, prasasti tersebut ditulis dalam aksara Devanagari yang berasal dari abad ke-9 atau 10 Masehi.
Bunyinya, "Ini adalah jejak langkah dari Gautama terkenal, Buddha Mahayana yang memiliki instrumen bulat". Miksic juga mencatat bahwa karakter yang membentuk kata 'instrumen bulat' adalah yang paling unik karena tidak ditemukan dalam prasasti India lainnya di mana pun di dunia ini.
BERITA TERKAIT
BACA JUGA