Pantai ini dinobatkan sebagai peraih Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) pada tahun 2019. Selanjutnya, Pantai Grand Watudodol masuk sebagai pemenang 10 besar. Salah satu faktornya, kawasan wisata itu memiliki tingkat kebersihan yang tinggi. Contohnya, keberadaan kamar kecil atau toilet yang bersih dan nyaman serta memudahkan wisatawan.
Tak hanya itu, yang berada di Selat Bali ini berhasil menyabet juara kawasan bersih tingkat ASEAN. Wisata Banyuwangi ini berada di Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berada di bibir Selat Bali
Pantai Grand Watudodol berada di perbatasan antara Kecamatan Kalipuro dan Kecamatan Wongsorejo. Posisinya persis di utara patung gandrung Watudodol. Patung gandrung secara administrasi masih ikut Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro atau Watudodol lama. Sedangkan GWD atau Watudodol baru masuk Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Dahulu pantai ini jamak disebut Klopoan karena banyak berdiri pohon kelapa yang menjulang ke langit. Di pantai ini mata telanjang kita bisa melihat 'sunrise of Java' atau matahari terbit dari ujung timur Pulau Jawa.
![]() |
2. Selfie di Taman Bunga
Pengunjung GWD tidak hanya melulu menghabiskan waktu berlibur di pantai yang berhadapan dengan Taman Nasional Bali Barat. Di sisi selatan GWD, dekat foodcourt terdapat taman bunga.
Taman ini merupakan deretan bunga hias yang ditata rapi. Pengunjung bebas foto selfie bersama kawan maupun keluarga. Bahkan bila tertarik dapat pula membelinya untuk dibawa pulang.
3. Nge-camp di Tepi Laut
Bagi wisatawan yang berminat bermalam di GWD tak perlu cemas. Turis bisa membawa tenda sendiri atau menyewa tenda yang disediakan pengelola. Soal keamanan, kenyamanan, dijamin. Ada petugas Satpol PP yang berjaga sehari semalam.
Air kamar mandi mengalir 24 jam. Dan air kamar mandi berasal dari pegunungan yang dialirkan melalui sistem pipanisasi. Meskipun mandi di dekat laut namun kesegarannya seperti mandi di gunung.
![]() |
4. Terdapat Bangunan Khas Osing Ikonik
Banyuwangi dikenal dengan kehidupan Suku Osingnya. Bangunan rumahnya khas dan dapat dilihat di Pantai GWD. Terdapat 4 bangunan khas Suku Osing di wisata ini. Diantaranya terletak di Pos Resepsionis, Pos Parkir, Pos Sekretariat dan Pos Agen Travel.
5. Melihat Pesona Bawah Laut Sambil Snorkeling
Para yang hobi diving maupun snorkeling tak perlu jauh-jauh ke Pulau Karimunjawa. Bawah laut GWD tak kalah indah dibandingkan dengan Karimun Jawa maupun Pulau Menjangan di Taman Nasional Bali Barat. Di bulan-bulan tertentu, Januari-Maret pengunjung bahkan dapat melihat hiu tutul dengan mata telanjang dari tepi pantai.
6. Penghubung Menuju Pulau Menjangan-Tabuhan
Andai kurang lama berlibur di GWD, pengunjung dapat meneruskan perjalanan liburannya ke Pulau Tabuhan dan Menjangan. Perjalanan menuju dua pulau itu dapat ditempuh menggunakan kapal speedboat dari Pantai GWD.
Di sini juga terdapat sejumlah agen travel yang siap melayani trip menuju kesana. Misalnya Pesona Bahari, Bangsringboat dan Travel Selat Bali.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!