Sukabumi punya gua eksotis bernama Kutamaneh. Gua ini pernah menjadi tempat persembunyian Johny Indo si Robin Hood Indonesia, sampai Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.
Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johny Indo berpulang pada Minggu (26/1/2020), meski pernah menapaki jejak di dunia kriminal almarhum juga dikenal sebagai pemain film dan pendakwah.
Pria yang juga dikenal dengan sebutan Robin Hood-nya Indonesia itu diketahui pernah bersembunyi di kawasan wisata spiritual, Goa Kutamaneuh di Kampung Cibural, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh.
Konon berdasar cerita warga setempat lokasi ini juga pernah menjadi tempat persembunyian Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi saat dikejar Raden Kian Santang putranya saat akan diislamkan. Percaya atau tidak, itu sekedar cerita legenda turun temurun yang menjadi buah bibir warga setempat.
Terlepas dari legenda tersebut, Goa Kutamaneh berdiri di atas lahan Desa Cikujang. Secara turun temurun para juru kunci merawat gua itu, setiap tamu yang datang bisa memilih juru kunci yang memang menguasai babad sejarah hingga setiap sudut ruangan dalam gua.
![]() |
DetikTravel menjajal masuk ditemani Nira Santiara yang akrab disapa Ara seorang juru kunci generasi ke empat. Ada tangga curam di mulut gua, tangga besi itu terbuat dari besi vertikal yang menghubungkan bagian atas hingga ke dasar gua. Penerangan satu-satunya hanya obor yang dibawa Ara.
Sela-sela sempit membuat kita terpaksa berjalan menyamping, setelah itu kita akan dihadapkan sebuah ruangan berukuran luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semacam ruang tamu, lalu di sudut sudut itu ada ruangan-ruangan. Seluruhnya ada 11 ruangan namun yang diketahui baru sampai ruangan ke 9, diantara itu ada ruangan ke 7 tempat dimana orang biasa bersemedi," kata Ara menjelaskan satu persatu gua di dalam ruangan.
Ara menyebut diantara ruangan itu adalah lokasi yang pernah ditempati Johny Indo bersembunyi. Ruangan itu posisinya paling sempit, untuk masuk ke dalamnya badan harus benar-benar menunduk sekaligus menghindari batu-batu licin dan runcing.
![]() |
Oh iya, di ruangan masuk terdapat ribuan kelelawar yang tidur dengan posisi terbalik. Saat lampu senter disorotkan ke arah mereka, kelelawar itu terlihat panik menghindari cahaya. Di setiap sudut terlihat banyak kelapa bekas di kupas, konon katanya kelapa itu salah satu syarat saat melakukan semedi di ruangan itu.
Luas ruangan dalam gua ketika ditelusuri keseluruhan kabarnya mencapai 1 hektar. Membentang di sepanjang Desa Cikujang, belum semua dalam gua dijelajahi. Usai menjelajahi gua, di dekat mulut keluar terdapat aliran air sungai kecil disebut sendang.
"Sendang ini airnya tidak pernah kering, walaupun musim kemarau airnya tetap penuh. Biasanya mereka yang bermalam mandi dan ambil air wudhu di tempat ini," lanjut Ara.
![]() |
Ditemui terpisah, Kepala Desa Cikujang, Heni Mulyani menyebut lokasi wisata Goa Kutamaneh memang masih dalam proses untuk terus dipercantik. Mulai dari akses jalan menuju lokasi yang memang difasilitasi pihak desa.
"Sudah kita perhatikan sejak tahun 2007, kita ajukan ke Pemkab Sukabumi melalui Dinas Pariwisata untuk dijadikan tempat wisata. Mengembangkan ekonomi warga setempat nantinya, lokasi ini kan memang dikenal dengan sebagai tempat wisata spiritual," ungkap Heni.
"Ke depan, bisa saja lokasi ini kita kembangkan lagi mulai dari kita buatkan sasaungan atau apa menuju lokasi ini. Mungkin event-event lainnya yang harapannya bisa mendongkrak tempat ini agar dikenal lebih luas lagi, itu harapan kita juga ke dinas (pariwisata) untuk membantu dalam hal promosi, atau perbaikan-perbaikan di lokasi ini," tambahnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol