Fakta Unik Kafe Ala Puncak yang Ada di Hutan Kota Jakarta

Arborea Cafe yang terletak di tengah Hutan Kota Arboretum Jakarta menyimpan sejumlah fakta unik, mulai dari desain sampai tujuan pendiriannya.

Di balik konsep kafe di tengah hutan, Arborea Cafe punya fakta unik lainnya yang jarang orang ketahui. Salah satunya mengenai desain kafe yang langsung dibuat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya. Bentuk bangunan kafe itu terinspirasi dari tumpukan kayu di hutan. Hal ini diceritakan Wakil Ketua Koperasi Karyawan KLHK (KOPKARHUTAN), Agung Widio Saptono.

"Beliau (Menteri LHK) lihat di hutan kalau numpuk kayu ada yang maju, ada yang mundur. Jadi dari situ mungkin ya beliau punya ide coba dibuat seperti itu. Beliau terlibat langsung yang mendesain itu,"ujar Agung ketika ditemui detikcom pada Rabu (29/1/2020).

Agung juga bercerita bahwa ide membangun kafe ini juga tercetus langsung dari Menteri LHK. Kafe ini dibangun guna mendukung perhelatan Asian Games 2018 lalu.

"Kita bikin brosur, kita sampaikan ke panitia Asian Games bahwa di sini ada kafe. Kenapa kok diinformasikan? Karena ada Arboretum yang di sini dulu ada delegasi negara-negara yang menanam pohon, tanaman langka. Harapannya peserta Asian Games lihat ke sini, ada pohon yang ditanam pimpinan negara dan delegasinya dulu," cerita Agung.

Foto: Putu Intan Raka Cinti

Pada saat itu, Agung mengatakan ada beberapa atlet Asian Games yang berkunjung ke kafe tersebut. Lokasinya yang unik di tengah hutan dan dekat dari kawasan Senayan, membuat tempat ini digandrungi atlet berbagai negara untuk beristirahat.

"Waktu itu atlet dari Pakistan ke sini, mereka juga main bulutangkis di sekitar sini," katanya.

Dari penuturan Agung, proses pembangunan kafe saat itu memang dikebut dan harus selesai sebelum Asian Games dimulai. Kala itu yang mengelola kafe ini adalah Ciputra sebagai mitra KLHK. Setelah tiga bulan beroperasi, pada November 2018, manajemen kafe diambil alih KOPKARHUTAN sedangkan bangunannya menjadi aset negara.

Dalam perkembangannya, Agung mengatakan bahwa kafe ini sebenarnya tidak bisa dikunjungi terlalu banyak orang karena kapasitas bangunan yang kecil. Selain itu, kafe ini berada di hutan yang fungsi utamanya adalah untuk pendidikan.

"Kita bikinnya sangat minimalis, nggak terlalu ingar-bingar karena di situ arboretum sehingga kita mengembangkannya tidak boleh sembarangan," terang Agung.

Lebih lanjut, Agung juga mengatakan ada batasan jumlah pengunjung. Misalnya untuk gathering, Arborea Cafe hanya bisa disewa untuk 50 orang. Ia mengatakan, pernah ada ratusan orang yang membuat acara di sana yang mengakibatkan lingkungan Arboretum rusak.

"Waktu itu ada 300 orang, ya bagaimana ngontrolnya, rusak lah. Tapi kita punya cadangan dana, ketika itu rusak langsung kita perbaiki," katanya.

Foto: Putu Intan Raka Cinti

Baca juga: Mau Nyantai di Hutan Kota dekat Gedung DPR? Ini Tipsnya

Selain kapasitas untuk pengunjung yang terbatas, Agung juga menjelaskan sebenarnya kafe itu punya kapasitas dapur yang kecil.

"Dapur itu kecil sebenarnya karena konsep awal hanya jualan kopi. Dapurnya belum sesuai standar untuk masak, apalagi di situ makanannya dimasak fresh, padahal orang yang datang banyak sehingga sering dikomplain kok lama banget. Akhirnya kami coba tambah kompor supaya lebih cepat."

Selain itu, guna mendukung kelestarian lingkungan, Arborea Cafe juga meminimalisir penggunaan plastik. Mereka memulainya dengan menggunakan sedotan kertas, bukan yang terbuat dari plastik. Agung berharap, para pengunjung yang datang dapat turut mendukung gerakan tersebut.

"Makanya kalau ada orang yang mau reservasi di situ, jangan bawa plastik. Kita larang keras. Kita upayakan plastiknya nggak ada,"imbau Agung.

Arborea Cafe ini buka setiap Senin-Jumat pukul 08.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 11.00-21.00 WIB. Di sana ada berbagai menu minuman dan makanan khas Indonesia dan mancanegara yang bisa dicicipi.