Cerita Menarik Istiqlal-Katedral yang Bakal Dihubungkan Terowongan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Menarik Istiqlal-Katedral yang Bakal Dihubungkan Terowongan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 07 Feb 2020 23:18 WIB
Untuk pertama kalinya sejak berdiri 41 tahun silam, Masjid kebanggaan Indonesia ini melalukan renovasi besar-besaran. Seperti apa penampakan terkininya?
Masjid Istiqlal (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencananya untuk membangun terowongan antara Istiqlal dan Katedral. Kedua rumah ibadah ini punya kisah unik.

Sebelumnya, Jokowi mendapat usulan pembuatan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Jokowi menyetujui usul tersebut.

"Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi," kata Jokowi di proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat(7/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terowongan yang dimaksud adalah terowongan bawah tanah. Jokowi menamainya dengan terowongan silaturahmi.

"Tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi. Terowongan bawah tanah, sehingga tidak nyeberang. Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahmi," ucap Jokowi.

ADVERTISEMENT

Ide Jokowi itu pun kian menambah hubungan hangat antar dua rumah ibadah berbeda yang punya sejarah panjang di Batavia tersebut. Bagi yang belum tahu, sejarah kedekatannya sudah tercipta sejak wacana awal pembuatan Masjid Istiqlal pada tahun 1950 silam.

"Istiqlal itu posisinya dibuat depan katedral karena dia (Presiden Soekarno) mau menunjukkan coexistence kan, hidup antar beragama. Sebenarnya yang jadi duluan itu Katedral," ujar salah satu pemandu wisata Jakarta Good Guide, Riky Ramadani saat dihubungi detikcom, Jumat (7/2/2020).Ide Jokowi itu pun kian menambah hubungan hangat antar dua rumah ibadah berbeda yang punya sejarah panjang di Batavia tersebut. Bagi yang belum tahu, sejarah kedekatannya sudah tercipta sejak wacana awal pembuatan Masjid Istiqlal pada tahun 1950 silam.

Senada dengan kata Riky, toleransi menjadi semangat yang juga melatarbelakangi keputusan Soekarno untuk membangun Istiqlal di bekas Taman Wilhelmina dan bekas benteng Belanda kuno dahulu.

Fakta menarik lainnya, perancang Masjid Istiqlal juga adalah seorang nasrani asal Sumatera Utara yang bernama Friedrich Silaban. Hal itu juga menunjukkan keunikan dari Masjid Istiqlal.

Riky yang sehari-hari kerap memandu wisatawan ke sejumlah objek wisata Jakarta, pernah membawa tamu melintasi dua rumah ibadah tersebut. Ia pun telah seringkali melihat wujud praktis toleransi antar keduanya.

"Parkirnya ganti-gantian tiap weekend. Biasanya kalau ada Jumatan beberapa orang bisa parkir di Katedral. Kalau lagi misa bisa parkir di Istiqlal. Itu juga bukti praktisnya beragama gimana," tutur Riky.

Hingga saat ini, Masjid Istiqlal masih mengalami renovasi. Namun, itulah sedikit cerita menarik antara dua rumah ibadah yang nantinya akan dihubungkan terowongan bawah tanah itu.




(rdy/ddn)

Hide Ads