Sejak beberapa hari terakhir, ada satu spot wisata baru di Ciamis, Jawa Barat yang jadi perbincangan traveler. Wujudnya, susunan batuan raksasa alami yang masih misterius.
Inilah Batu Susun Rompe yang terletak di perbatasan Kawali dan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Destinasi ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Konon batu yang bentuknya bersusun ini diduga sebagai peninggalan sejarah. Lokasi ini disebut-sebut sebagai potensi destinasi wisata baru di Ciamis.
Setelah mendapat laporan, Dinas Kebudayaan, Pemda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis langsung melakukan peninjauan ke blok Rompe, Desa Sukaraharja, Kecamatan Lumbung. Jaraknya sekira 2 kilometer dari jalan utama dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Bahkan Disbudpora juga meminta bantuan peneliti untuk mengetahui batu susun tersebut. Pada Kamis (6/2/2020) pekan lalu, Tim Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Museum Geologi Bandung, bersama Disbudpora mendatangi lokasi batu susun tersebut.
![]() |
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, Batu Susun Rompe ini adalah bentukan alam. Bukan sebuah candi atau peninggalan bersejarah seperti dugaan yang saat ini ramai diperbincangkan.
"Batu susun rompe ini terbentuk secara alami. Batuan ini berjenis andesit," ujar ahli geologi ITB, Johan Arif.
Menurut Johan, batuan andesit pada Batu Susun Rompe ini berasal dari lava yang membeku. Namun di Ciamis tak ada gunung berapi. Johan menduga zaman dulu Gunung Sawal, yang lokasinya tak jauh dari lokasi batu susun.
"Mungkin dari Gunung Sawal. Dulunya Gunung Sawal itu mungkin gunung berapi, kan katanya ada kaldera di sana," ucapnya.
![]() |
Menurutnya, keberadaan batu andesit di Jawa Barat bukan hanya di Ciamis tapi juga di daerah Bojong Koneng, Kabupaten Bandung dan di Bogor.
"Kita ambil sampel batuannya, mudah-mudahan bisa diketahui umur batu ini berapa tahun," kata Johan.
Ahli geologi dari Museum Geologi Bandung, Oman Abdurohman, menuturkan batu susun tersebut merupakan fenomena geologi. Ia meyakini bebatuan tersebut adalah batuan andesit yang terbentuk alami.
Menurut Oman, batu susun ini bisa juga dimanfaatkan untuk pariwisata. Namun untuk dijadikan objek wisata, langkah awal pengelola harus membuat akses jalan yang baik. Harus aman, nyaman dan memberi manfaat untuk masyarakat.
![]() |
Sementara itu Kepala Kadisbudpora Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan mengatakan batu susun Rompe merupakan anugerah bagi Kabupaten Ciamis. Meski batu susun ini bentukan alam maupun bentukan tangan manusia atau situs budaya.
"Sejak awal kita sepakat dengan Pemerintah Desa Sukaraharja dan Desa Selasari bahwa ini anugerah bagi kita. Ini potensi wisata baru bagi Ciamis," kata Erwan.
Batu Susun ini memiliki panjang sekitar 20 meter, tinggi 15 meter. Di atasnya sekitar 30 meter. Batuannya bersusun batu ukuran bervariasi, ada bagian yang mirip gapura dan pintu masuk.
"Kita akan kembangkan menjadi daerah wisata, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. Awalnya harus di tingkat desa terlebih dulu, dalam hal kerjasama. Juga izin ke pemilik lahan, dan melakukan pendekatan-pendekatan," jelas Erwan.
Simak Video "Video: Menikmati Panorama Gunung Sawal di Curug Jami Ciamis"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum