Indonesia punya banyak obyek wisata yang dibalut dengan kisah mitos. Kali ini cerita mitos datang dari Bengkulu. Di kabupaten Rejang Lebong Bengkulu banyak mengandung cerita unik dan pada zaman dahulu, seperti halnya legenda batu menangis.
Konon batu ini sering mengeluarkan air dari sela batu pada tiap bulan purnama 14 suro. Warga setempat menyakini air mata tersebut berasal dari Putri Selangka.
Dahulu kala ada sebuah kerajaan suku rejang di kabupaten ini yang memiliki seorang putri cantik jelita, yaitu putri Selangka atau biasa disebut juga Putri Gemerincing karena kecantikannya. Sayangnya Putri Selangka dijodohkan dengan pangeran Gambir Melayang dari kerajaan lain. Tapi perjodohan ini ditentang oleh Putri Selangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Cerita Rakyat Nusantara dan Pesan Moralnya |
Akhirnya putri Selangka lari dan menangis duduk di sebuah batu yang saat ini menjadi objek wisata suban air panas. Di batu inilah menurut warga Putri Selangka menangis meratapi nasibnya.
![]() |
Maka setiap tanggal 14 suro sering terdengar suara tangisan wanita dari dalam batu. Bahkan suara tersebut menurut warga masih terdengar hingga saat ini.
Penjaga obyek wisata batu menangis di kabupaten Rejang Lebong Robert Bastian mengatakan legenda batu menangis ini berasal dari legenda putri Selangka yang meratapi nasibnya duduk dibatu tersebut, hingga saat ini batu menangis masih terawat dan terjaga kelestariannya.
"Selain kerap terdengar suara tangisan ditanggal 14 suro, ada juga yang mendengar tangisan terdengar setiap magrib tiba tapi batunya tidak mengeluarkan air saat 14 suro," ujar Robert saat diwawancarai detikcom, Minggu(19/7/2020).
Robert mengatakan batu menangis telah terdaftar sebagai salah satu cagar budaya, makanya hingga saat ini batu menangis menjadi tujuan objek wisata di kabupaten Rejang Lebong, dan agar kelestariannya terjaga areal batu menangis diberi pagar agar tidak dirusak oleh tangan jahil.
"Agar pengunjung tidak kesulitan mengetahui sejarah batu menangis ini, kita telah memasang sejarah batu tersebut," kata Robert.
Diketahui objek wisata batu menangis ini terletak di kawasan pemandian Suban Air Panas, jadi pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu rupiah per orang. Pengunjung sudah bisa mandi di suban air panas dan mengunjungi situs batu menangis di kabupaten Rejang Lebong Bengkulu.
Baca juga: Catat! Daerah yang Masuk Zona Hijau Corona |
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan