Situs Aborigin Kuno Australia Berumur 8.500 Tahun Ditemukan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Situs Aborigin Kuno Australia Berumur 8.500 Tahun Ditemukan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 18 Jul 2020 22:45 WIB
Situs Aborigin Australia
Pencarian artefak Aborigin Australia di bawah laut (Foto: CNN)
Jakarta -

Para arkeolog menemukan situs Aborigin kuno berumur 8.500 tahun. Artefak ini tenggelam di bawah lautan, di lepas pantai Australia.

Penemuan bawah laut ini adalah yang pertama dikonfirmasi, seperti diberitakan oleh CNN. Para ahli memperkirakan kemungkinan penemuan yang lebih banyak lagi.

Dahulu, banyak permukiman Aborigin yang dibangun di daerah-daerah di tanah kering pada akhir Zaman Es. Saat itu, permukaan laut lebih rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu permukiman Aborigin tenggelam saat permukaan air laut naik. Teori ini menurut sebuah studi yang diterbitkan Rabu dari jurnal PLOS ONE.

Pantai Australia harusnya lebih luas 160 kilometer menjorok ke laut daripada sekarang, kata tim peneliti, arkeolog Jonathan Benjamin dari Flinders University di Adelaide. Sehingga, sangat mungkin ada banyak situs kuno berada di bawah air.

ADVERTISEMENT

Para ilmuwan mengirim penyelam untuk menjelajahi wilayah yang mungkin ada situs Aborigin. Mereka menggunakan sejumlah bantuan teknik, seperti sensor udara jarak jauh dan bawah air.

Para arkeolog ini menemukan dua situs Aborigin di barat laut Australia. Yang pertama, di Cape Bruguieres Channel, berisi artefak yang berusia setidaknya 7.000 tahun.

Situs Aborigin AustraliaPeta situs Aborigin kuno Australia (Foto: CNN)

Di situs kedua, Flying Foam Passage, mereka menemukan artefak tunggal yang berusia 8.500 tahun.

Banyak artefak Aborigin yang telah diambil alih hewan laut sebagai rumahnya. Tapi tim ini mampu mengidentifikasi kerajinan yang terbuat dari batu, ada dua batu gerinda di dalamnya.

Temuan ini menunjukkan bahwa teknik eksplorasi ini berguna dalam mendeteksi situs arkeologi bawah laut, kata para penulis. Mereka berharap dapat memulihkan dan menyelidiki artefak Aborigin kuno ini.

Tim arkeolog ini juga mendesak pemerintah Australia untuk membuat undang-undang yang bisa melindungi dan mengelola situs Aborigin di sepanjang garis pantai itu.

"Hasil dari kami ini merupakan langkah pertama dalam perjalanan menemukan dan mengeksplorasi potensi arkeologi di bawah kontinen. Ini dapat mengisi kekosongan sejarah manusia benua Australia," kata Benjamin.

Pada tahun 2016, sebuah studi genom mengungkapkan bahwa orang Aborigin Australia adalah peradaban tertua yang diketahui di bum. Leluhurnya sudah sekitar 75.000 tahun lalu.

Temuan menunjukkan Aborigin menyimpang dari Eurasia 57.000 tahun yang lalu, mengikuti eksodus tunggal dari Afrika sekitar 75.000 tahun yang lalu.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa orang Aborigin datang ke Australia sekitat tahun 31.000 tahun yang lalu.



Simak Video "Video: 4 Orang Tewas Akibat Banjir di Australia, 50 Ribu Warga Terisolasi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads