Amersfoort di Belanda terkenal menyimpan sejarah dan suasana khas abad pertengahan. Selain itu, kota ini juga dikenal sebagai hub transportasi.
Belanda bukan hanya Amsterdam, Den Haag, Rotterdam atau Leiden. Bagi Anda yang tertarik menelusuri kota yang kaya akan sejarah, Amersfoort merupakan salah satu pilihannya.
Berkunjung ke kota ini, ibarat memasuki lorong waktu kembali ke abad pertengahan, atau sebelum abad ke-16. Hal ini terlihat dari suasana di tengah kota, konstruksi bangunan, monument, dan tentu saja museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berjarak 42 kilometer dari Amsterdam, atau sekitar 34 menit perjalanan dengan kereta, Amersfoort merupakan bagian dari Provinsi Utrecht dengan penduduk sekitar 150 ribu jiwa.
Nama Amersfoort sendiri seakan tenggelam bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Belanda. Bahkan di kalangan penduduk dalam negeri sendiri, Amersfoort lebih dikenal sebagai salah satu hub transportasi, khususnya kereta karena banyak menjadi tempat transit dari satu kota menuju kota lainnya. Ini karena lokasinya yang cukup strategis yaitu di tengah Negara Belanda.
Ketika Anda berjalan-jalan di pusat kota Amersfoort yang indah, Anda akan menapaki infrastruktur yang sudah berusia berabad-abad, namun terawat dengan sangat baik.
Dimulai dari Koppelpoort yang merupakan kombinasi gerbang kota dan gerbang air, satu-satunya di Belanda, yang dibangun pada tahun 1425 M, anda dapat menyusuri jalan di sepanjang kanal yang jika diperhatikan memiliki arsitektur bangunan yang berbeda dibandingkan kota-kota lainnya di Belanda.
Hampir semua kota di Belanda memiliki kanal, sebab kanal merupakan jantung kehidupan yang berfungsi sebagai jalur transportasi, drainase, pertahanan hingga saluran pembuangan. Sebagai pelajar Indonesia di Belanda, saya sangat senang memperhatikan perbedaan arsitektur antara satu kota dan kota lainnya.
Semakin tua kota tersebut, semakin saya terhipnotis dan berjalan jauh hingga masuk ke gang-gang kecil untuk memperhatikan bagaimana rapi, indah dan terawatnya kota tersebut, seakan tak lekang dimakan zaman. Perasaan itulah yang saya rasakan ketika mengunjungi Amersfoort.
Amersfoort juga memiliki berbagai museum seperti The Mondrian House (tempat kelahiran pelukis Piet Mondrian), Dutch Cavalry Museum (galeri kavaleri dan tank militer Belanda), hingga Kunsthal yang memamerkan berbagai seni modern atau masa kini.
Puas berkeliling kota, anda dapat singgah di berbagai kafe atau restoran di tengah kota untuk beristirahat sekedar menikmati kentang goreng sambil menyeruput kopi atau coklat hangat dengan suasana khas abad pertengahan Belanda.
Dijamin, suasananya akan memberi sensasi ketenangan dan kedamaian di tengah hiruk-pikuknya kesibukan bekerja di era modern saat ini. Ditambah lagi, bila Anda berkunjung di musim panas seperti sekarang, tentu akan mendapatkan bonus sinar matahari serta keindahan langit biru dan awan rendah khas langit benua Eropa.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Eko Rahmadian dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!