Pariwisata di Banyuwangi kembali menggeliat. Ini terbukti, dengan okupasi hotel yang semakin meningkat. Bahkan ada hotel yang sudah 3 minggu ini full booked. Hal ini didongkrak oleh sertifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, terkait evaluasi penerapan dan pelayanan New Normal yang dilakukan gencar oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Banyuwangi.
Salah satu hotel yang full booked pada masa pandemi ini adalah Ketapang Indah Hotel. Selama 3 minggu, tamu hotel memenuhi kamar yang dipersiapkan. Itu terjadi karena memang penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat. Tak hanya itu, pengawasan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi juga sangat ketat.
"Memang benar jika hotel kami selama 3 minggu ini penuh. Wisatawan yang datang merupakan wisatawan domestik," ujar Resort Manager Ketapang Indah Hotel Pungki Kusuma, kepada detikcom, Selasa (21/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sertifikasi penerapan New Normal untuk sektor pariwisata, khususnya hotel, diakui Pungki sangat membantu terdongkraknya hunian kamar hotel. Sehingga muncul kepercayaan dari konsumen atau wisatawan yang menginap dan berwisata di Banyuwangi.
Tak serta merta hotel mendapatkan sertifikat New Normal, tapi beberapa protokol kesehatan pun wajib dilakukan. Mulai dari rapid test para pegawai hotel, penyiapan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, hingga petugas bermasker dan menggunakan face shield. Tak hanya itu, pihaknya juga tak segan menegur tamu yang belum cuci tangan atau pun tak bermasker.
"Itu kewajiban kami mengingatkan tamu melakukan protokol kesehatan. Selain itu di hotel kami berupa cottage. Sehingga ini meminimalisir adanya orang berkumpul. Sinar matahari pun melimpah," tambahnya.
Pria yang juga ketua Perhimpunan Hotel Berbintang di Banyuwangi ini menyebut hampir semua hotel berbintang sudah menikmati peningkatan jumlah hunian ini. Tingkat hunian seluruh hotel berbintang sudah mulai naik.
"Reborn tourism lebih cepat dari yang kita prediksi sebelumnya. Ini merupakan sebuah kondisi bahwa memang secara psikologis kita baca masyarakat sudah agak jenuh 2-3 bulan di rumah. Gak ke mana-mana," tegasnya.
Pungky menyebut, reborn tourism yang lebih cepat ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi melakukan sertifikasi bagi tempat-tempat yang sudah dinyatakan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan baik, termasuk di bidang perhotelan. Masyarakat Banyuwangi juga dinilai lebih tertib dalam penerapan protokol kesehatan.
"Ini memberikan kepercayaan pada market. Kalau ingin berwisata dengan "aman", karena protokol kesehatan dilakukan, datanglah ke Banyuwangi," pungkasnya.
Hotel Full Booked
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda, industri perhotelan Banyuwangi mulai bergairah dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah hunian hotel berbintang di Banyuwangi sudah lebih tinggi dari prediksi pelaku industri perhotelan itu sendiri. Bahkan ada beberapa hotel berbintang di Banyuwangi yang full booked dalam 3 Minggu terakhir.
"Kalau (jumlah hunian) city hotel rata-rata sudah diangka 45 persen. Ini bagus sekali karena prediksi kami hanya 20 persen," katanya.
Menurutnya, di beberapa wilayah lain, saat ini jumlah hunian masih kurang dari 10 persen. Bahkan beberapa wilayah lain masih ada yang tingkat huniannya pada angka nol koma sekian persen.
Untuk tamu hotel di Banyuwangi, seluruhnya masih dari lokal, seperti dari Surabaya, Lumajang, Tapal Kuda seperti Jember, Probolinggo, Situbondo. Untuk tamu dari mancanegara menurutnya masih belum ada. "Mancanegara belum. Karena penerbangan di banyak bandara mereka ditutup. Untuk mancanegara paling cepat Maret tahun depan," pungkasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol