Naik Jeep di Gunung Merapi Saat Pandemi, Ini Syaratnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Travelers Stories

Naik Jeep di Gunung Merapi Saat Pandemi, Ini Syaratnya

Adnan Rudy Stevianto - detikTravel
Minggu, 26 Jul 2020 14:47 WIB
Lava Tour Merapi
Lava Tour Merapi (Foto: Adnan Rudy Stevianto/d'Traveler)
Yogyakarta -

Sejak munculnya virus COVID-19, semua destinasi wisata di Yogyakarta ditutup sementara untuk meminimalisir penularan. Tepat pada tanggal 1 juli 2020 Gubernur DI Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubawana X mengijinkan untuk membuka semua destinasi wisata di Yogyakarta, salah satu nya wisata jeep Merapi yang berlokasi di Kaliurang, Sleman.

Wisata jeep Merapi mengajak wisatawan untuk menyusuri bekas aliran lahar pasca lestusan gunung Merapi. Kamu akan dibawa ke destinasi seperti bunker Kaliadem dan rumah mbah Maridjan.

Wisata jeep Merapi terbagi dalam beberapa paket perjalanan yakni short, medium, long, dan sunrise. Mobil jeep maksimal berisi 4 orang dewasa dengan harga short Rp 350.000, medium dan sunrise Rp 450.000, dan untuk long Rp 550.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada syarat tambahan jika ingin wisata jeep di masa pandemi COVID-19 saat ini. Wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan yang sudah di buat oleh Asosiasi Jeep wisata Lereng Merapi yaitu:

Protokol kesehatan wajib untuk penumpang dan driver atau pemandu:
1. Wajib menggunakan masker
2. Cuci tangan dengan sabun sesering mungkin
3. Jaga jarak min 1,5 meter
4. Wisatawan tiga dewasa tambah satu anak-anak dibatasi dengan tabir dengan driver atau pemandu.

ADVERTISEMENT

Armada Jeep:
1. Menyediakan hand sanitizer di setiap armada
2. Penyemprotan deinfektan setiap kedatangan.

Base camp komunitas:
1. Menyediakan tempat cuci tangan
2. Menyediakan thermo gun
3. Menyediakan kotak pembayaran atau dengan pembayaran non tunai
4. Tabir pembatas dengan penerima tamu
5. Tempat tunggu dengan jaga jarak
6. Ruang isolasi untuk wisatawan dengan suhu 37,5 derajat dan mencatat identitas tamu.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Adnan Rudy Stevianto, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.




(msl/msl)

Hide Ads