Tidak seperti kebanyakan kuburan, di Tana Toraja kuburan terbilang unik karena berbentuk perahu dan hewan. Yuk baca penjelasannya!
Kuburan ini bisa kamu temukan di Londa Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Bahasa setempat menyebutnya adalah erong. Erong hanya salah satu dari beberapa kuburan yang ada di Tana Toraja, kuburan ini berusia 500 tahun.
Erong ini terletak di gua alam di sebuah tebing. Kuburan atau makam ini terlihat menggantung di sela-sela gua tebing. Alasan menggantung kuburan juga berdasarkan strata sosial almarhum saat masih hidup. Semakin tinggi kuburannya maka semakin tinggi strata sosialnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erong ini terbuat dari kayu, bentuknya pun bermacam-macam. Ada yang berbentuk perahu sampai dengan kepala hewan. Bentuk perahu atau tongkonan (rumah adat Tana Toraja) dipercaya sebagai sejarah awal mula datangnya nenek moyang Tana Toraja dengan menggunakan perahu.
Pada erong berbentuk perahu, makam bisa diisi oleh beberapa jenazah, biasanya diisi oleh kerabat atau keluarganya. Bentuk erong berkepala kerbau diperuntukkan oleh jenazah laki-laki, kalau babi untuk perempuan. Kerbau juga merupakan salah satu hewan suci di Tana Toraja.
Tradisi pemakaman di Tana Toraja dengan menggunakan kerbau juga merupakan salah satu kepercayaan agar arwah cepat sampai puya (akhirat). Tidak heran kerbau menjadi barang mahal di Tana Toraja, harganya sampai ratusan juta, bagi yang memilikinya dilihat sebagai orang yang berada.
Melihat begitu sakralnya tradisi pemakaman dan bentuk unik kuburan di Tana Toraja bukan berarti menyeramkan lho! Karena tradisi ini merupakan kebudayaan ratusan tahun yang selalu dilestarikan dan dijaga. Kamu tertarik mengunjunginya?
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Gema Bayu Samudera, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!