12 Agustus 2020, saya dan sahabat saya El melakukan pendakian "tektok" (tidak bermalam) ke Gunung Lawu. Jalur yang kami pilih adalah via Cemoro Sewu yg berada di Jawa Timur.
Kami berangkat dari Solo menggunakan motor kurang lebih 1,5 jam untuk menuju base camp Cemoro Sewu.
Kami sampai di base camp sekitar pukul 7.30 WIB, saat itu pos pendaftaran belum buka karena jadwal buka pukul 8.00 WIB. Kami menyempatkan istirahat dan sarapan di sebuah warung dekat pos pendaftaran, di sana juga terdapat beberapa pendaki yg sedang sarapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selesai sarapan, sekitar pukul 8.00 WIB, pendaftaran dibuka, saya dan El segera mendaftar. Kami harus mengisi formulir pendaftaran yg berisi peraturan-peraturan selama mendaki, kontak pribadi dan keluarga sebagai emergency contact.
Baca juga: Rekomendasi 3 Gunung untuk Pendaki Pemula |
Kami juga diwajibkan meninggalkan kartu identitas dan membayar biaya pendakian Rp.15.000/orang, biaya ini sudah termasuk asuransi selama pendakian.
Setelah selesai di pendaftaran, pada pukul 8.40 WIB kami langsung mulai pendakian. Jalur yg pertama kami lalui masih lumayan landai. Jalan bebatuan yg masih bisa dilewati kendaraan roda dua. Di kiri jalur terdapat banyak ditumbuhi pohon cemara, mungkin karena ini disebut Cemoro Sewu.
Nah, berikut waktu tempuh pendakian kami dari basecamp sampai puncak Gunung Lawu:
Basecamp - Pos 1 kami tempuh selama 1 jam 13 menit,
Pos 1 - Pos 2: 1 jam 55 menit,
Pos 2 ke Pos 3: 1 jam 21 menit,
Pos 3 - Pos 4: 48 menit,
Pos 4 - Pos 5: 49 menit dan dari Pos 5 ke Puncak selama 1 jam 43 menit.
Jalur pendakian dominan oleh trek bebatuan solid dan tersusun cukup rapih. Kecuali dari pos 5 sampai ke puncak trek lebih dominan tanah, sehingga cukup berdebu.
Selama pendakian kita akan dimanjakan dengan pemandangan yg sangat indah, banyak bunga edelweis yg sudah mulai mekar, pepohonan cantik yang eksotis seperti dibonsai. Kabut tipis perlahan turun sesekali menghampiri di jalur membuat suasana semakin syahdu.
Ahh..sudah lama rasanya tidak menikmati suasana seperti ini. Dan akhirnya kerinduan itu terobati di Gunung Lawu ini.
Setelah puas di puncak, kamu memutuskan untuk turun agar tidak kemalaman sampai di base camp. Kami sempatkan untuk singgah dan makan siang di warung legendaris gunung Lawu yaitu warung Mbo Yem.
Kami melanjutkan trekking menuju basecamp dan akhirnya sampai di base kamp sekitar pukul 17.00 WIB. Walau sedikit lelah, kami sangat menikmati pendakian ini. Anggap saja sebagai pengobat rindu kami yg sudah sekian lama tidak mendaki.
Oh iya sedikit tips mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu dengan jalur dominan bebatuan ini sebaiknya sahabat traveler wajib menggunakan perlengkapan/ peralatan pendakian yg standar seperti, gunakan sepatu khusus mendaki dengan sol yg tebal, gunakan trekking pole, celana panjang, pakaian lengan panjang.
Yang juga sangat penting persiapan fisik dan mental apalagi bagi yg ingin mendaki tektok (tidak ngecamp). Oh iya jangan lupa dan wajib untuk membawa turun kembali sampah, tidak hanya di Gunung Lawu ini saja, tapi di gunung mana saja ya sahabat traveler.
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Gede Leo, dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
---
Rayakan kemerdekaan, tonton tayangan livestreaming Semangat Satu Indonesia di detik.com/semangatsatuindonesia
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!