Lewat kopi, warga Sungai Penuh menjadi sebagai komoditas baru. Mereka yang dulu gengsi jadi petani, kini melihat ladang kopi sebagai kekuatan ekonomi baru, mereka menanam dan memetik, sortasi, pengupasan kulit, pengeringan, dan sortasi lagi, hingga akhirnya mereka sendiri mengemas dan menjadi brand yang siap untuk dipasarkan.
Di Depati VII coffe & resort, mereka membuktikan bahwa kopi tidak sekedar minuman yang enak, tapi juga sebuah tempat dimana anda bisa belajar mengelola lahan kopi, dilengkapi taman dengan berbagai jenis bunga dan pepohonan, kursi yang terbuat dari batu, kayu, dan bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pondok-pondok yang diukir dengan tema-tema adat dan sejarah. Anda juga dapat berfoto di rumah pohon, ayunan, dan di bawah bendera merah putih. Saat malam hari tiba, temaram lampu di lokasi dan pemukiman warga layaknya bukit bintang. Tak perlu khawatir bila larut malam, karena di sini menyediakan tempat camping dan tenda.
Menikmati Kopi di Puncak Sungai Penuh membuat jiwa menjadi lepas. Ada kebahagiaan, suasana asyik, dan rileks. Sehingga tak terasa waktu telah senja dan matahari mulai tenggelam. Kami pulang, sedangkan rombongan lain mulai datang untuk menikmati kopi di malam hari.
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Agung Iranda, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
Simak Video "Video: Bunga Bangkai Mekar di Antara Batu Dekat Air Terjun Sumsel"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!