Secangkir kopi yang dinikmati di kawasan berhawa dingin selalu spesial. Salah satunya di kampung halamanku, Sungai Penuh di Jambi.
Sungai Penuh merupakan wilayah hasil pemekaran Kabupaten Kerinci, Jambi. Bentang alam Sungai Penuh ini diisi dengan gunung dan perbukitan. Di sini juga masih lumrah mendapati pepohonan rimbun, hamparan sawah dan ladang, serta sungai-sungai mengalir di pinggir-pinggir desa.
Di sinilah letak kampungku, sebuah wilayah yang tidak jauh dari Gunung Kerinci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berbulan-bulan di rumah saja, akhirnya saya memutuskan untuk ngopi di tempat wisata. Saya bersama keluarga menuju Puncak Sungai Penuh.
![]() |
Kami berangkat sore hari, menelusuri jalan dari Desa Koto Dian Rawang menuju Puncak Sungai Penuh. Cuaca kurang sip untuk keluar rumah sebenarnya sebab awan menghitam dan langit mulai mendung.
Tapi, kami bersikukuh menuju tengah kota Sungai Penuh. Setelah melewati area perkotaan, kami berpindah ke ngarai yang sunyi.
Tak berapa lama, kami sampai juga di Puncak Sungai Penuh yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Baca juga: Jambi Punya Tempat Wisata Kekinian |
Jalanan Berkelok
Dalam perjalanan menuju Puncak Sungai Penuh, kami disuguhi hujan rintik datang yang diikuti jalanan diselimuti awan yang sangat tebal, dan memaksa kami untuk menyalakan lampu mobil.
Setelah lebih 60 menit menghabiskan waktu di jalan, tibalah kami di Puncak Sungai Penuh. Lokasi tempat itu berada pada ketinggian 1.450 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Di sini traveler juga bisa outbond. Sementara kami langsung menuju Depati VII coffe & resort. Di lokasi Depati VII ternyata sangat padat pengunjung, kami bergegas mendaki tangga untuk sampai di pondok-pondok kopi, pengunjung semakin ramai sehingga kami tidak dapat tempat duduk.
Depati VII ini merupakan kebun kopi dan sudut foto terbaik dengan latar alam Kerinci. Di sini hanya ada; kopi, alam, dan jiwa yang tenang.
Kopi Spesial >>>
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Agung Iranda, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
Kopi Spesial Sungai Penuh
Lewat kopi, warga Sungai Penuh menjadi sebagai komoditas baru. Mereka yang dulu gengsi jadi petani, kini melihat ladang kopi sebagai kekuatan ekonomi baru, mereka menanam dan memetik, sortasi, pengupasan kulit, pengeringan, dan sortasi lagi, hingga akhirnya mereka sendiri mengemas dan menjadi brand yang siap untuk dipasarkan.
Di Depati VII coffe & resort, mereka membuktikan bahwa kopi tidak sekedar minuman yang enak, tapi juga sebuah tempat dimana anda bisa belajar mengelola lahan kopi, dilengkapi taman dengan berbagai jenis bunga dan pepohonan, kursi yang terbuat dari batu, kayu, dan bambu.
Pondok-pondok yang diukir dengan tema-tema adat dan sejarah. Anda juga dapat berfoto di rumah pohon, ayunan, dan di bawah bendera merah putih. Saat malam hari tiba, temaram lampu di lokasi dan pemukiman warga layaknya bukit bintang. Tak perlu khawatir bila larut malam, karena di sini menyediakan tempat camping dan tenda.
Menikmati Kopi di Puncak Sungai Penuh membuat jiwa menjadi lepas. Ada kebahagiaan, suasana asyik, dan rileks. Sehingga tak terasa waktu telah senja dan matahari mulai tenggelam. Kami pulang, sedangkan rombongan lain mulai datang untuk menikmati kopi di malam hari.
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Agung Iranda, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!