Saya selalu rindu berkunjung kembali ke kawasan Eco Pesantren Daarut Tauhid yang asri milik Aa Gym. Terlebih di masa pandemi ini yang mengharuskan kita kebanyakan berdiam di dalam rumah.
Lokasi Eco Pesantren ini tidak jauh dari rumah saya di daerah Parongpong, Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Jalan Cigugur Girang No.34, Cigugur Girang, Parongpong Bandung Barat.
Sebenarnya Eco Pesantren ini sendiri adalah kawasan wakaf terpadu yang merupakan realisasi dari bantuan umat Islam yang berwakaf untuk kemajuan dakwah Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam Eco Pesantren ini ada bermacam fasilitas yang disediakan. Selain pesantren pada akhir pekan akan ramai pengunjung untuk belajar berkuda dan memanah, karena ada tempat khusus arena berkuda dan memanah yang dikelola oleh para pengurus dan santri pesantren.
Dulu sebelum pandemi saya sendiri pernah belajar berkuda dan memanah di tempat ini. Sangat mengasyikkan dan menantang untuk dicoba sekaligus juga mengikuti Sunnah Rasulullah saw.
![]() |
Bagi para orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya dengan konsep pesantren modern Eco Pesantren Daarut Tauhid ini bisa menjadi pilihan. Tersedia fasilitas asrama, gedung yang modern, pengajar yang handal serta kompeten dan fasilitas penunjang lainnya yang cukup lengkap.
Di sini juga terdapat pengelolaan budidaya ikan lele dan rumah kaca untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik. Jika berkunjung ke sini kita dapat belajar cara mengelola budidaya ikan lele serta bercocok tanam dengan metode hidroponik.
![]() |
Bagi yang ingin menginap disediakan juga penginapan khusus yang dapat kita pesan di Reddoorz Syariah dengan harga yang terjangkau. Namun, disarankan untuk membawa kendaraan pribadi karena cukup sulit mencari kendaraan umum untuk mencapai kawasan pesantren ini.
Setiap akhir pekan banyak diselenggarakan pengajian dan kegiatan Islami lainnya dengan mengundang dai kondang. Tidak lupa juga ada bazar jualan makanan ringan serta pernak-pernik Islami.
Selama pandemi ini semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang bahkan pengajaran di pesantren ini tidak diselenggarakan secara tatap muka langsung guna mengurangi risiko penularan. Untuk salat lima waktu dan Salat Jumat diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dimana semua jamaah diwajibkan memakai masker, membawa sajadah sendiri, menjaga jarak ketika salat, bahkan disediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di berbagai sudut masjid.
Mesjid di dalam kompleks pesantren ini yaitu Mesjid Rahmatan Lil'lamin menjadi pilihan saya bersama keluarga untuk Salat Jumat selama pandemi ini karena protokol kesehatan yang mereka terapkan serta ventilasi serta sirkulasi udara yang lega dan semi terbuka pada mesjidnya.
![]() |
Selain itu juga, penyelenggara Salat Jumat membatasi waktu khutbah agar tidak terlalu lama dan berpotensi meningkatkan risiko penyebaran virus COVID-19. Saya benar-benar mengapresiasi Aa Gym beserta pengurus Eco Pesantren ini atas kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan ini. Bahkan Aa Gym sering saya temui setiap Jumat menyampaikan secara pribadi tentang himbauan kepada para penghuni Eco Pesantren dan warga sekitar untuk terus menaati protokol kesehatan serta berhati-hati selama pandemi ini.
Setelah melakukan Salat Jumat saya bersama anak dan istri biasanya berjalan mengelilingi kawasan Eco Pesantren yang asri ini sekadar untuk melepas penat dan berlari-larian bersama anak. Pada masa pandemi ini kawasan ini otomatis menjadi sepi, namun hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi kami warga sekitar yang haus akan rekreasi singkat namun menghindari kerumunan di tempat wisata umum.
Kawasan Eco Pesantren Daarut Tauhid ini tidak memungut biaya sama sekali untuk kunjungan orang-orang kecuali untuk melakukan kegiatan atau menggunakan fasilitas yang telah ditetapkan tarifnya oleh pengelola. Khusus selama pandemi ini pengamanan semakin diperketat guna menghindari kerumunan yang mungkin terjadi.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Adrian Chandra Faradhipta, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Anda punya pengalaman liburan lainnya, segera kirim ke detikTravel lewat tautan ini.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol