Komodo, ikon Labuan Bajo yang menjadikannya sebagai destinasi super premium. Salah satu tempat untuk melihat naga purba ini adalah Loh Liang.
detikTravel bersama rombongan media yang diundang oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melihat Komodo langsung di Loh Liang. Loh Liang memiliki arti lubang sembunyi. Sebelum masuk wisatawan harus cek suhu terlebih dahulu.
Ada 3 pilihan treking yang disediakan di Loh Liang, yaitu short, medium dan long. Untuk treking short memiliki jarak tempuh sekitar 1 km, treking medium 3 km sementara long track 4,5 km. Semakin panjang trekingnya maka kesempatan untuk bertemu komodo juga makin besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum trekking, para pemandu akan memberikan peraturan yang harus ditaati. Wisatawan dilarang untuk membuang sampah dan tidak berisik. Kemudian wisatawan diminta untuk tidak menggoyang-goyangkan benda apa pun di sekitar komodo.
![]() |
"Itu tanda provokasi buat komodo," ujar pemandu kami.
Kami sengaja memilih short track karena hari sudah sore. Menurut pemandu jam-jam sore adalah waktu istirahat untuk para komodo. Keberuntungan sepertinya berada di pihak kami.
Baru masuk jalur treking saja sudah ada bayi komodo yang terlihat. Warnanya sedikit hijau agak kehitaman. Semakin tua warna kulit komodo akan semakin pudar.
Ini membuat komodo juara dalam penyamaran. Buktinya kami bertemu komodo di area tempat mereka minum. Awalnya kami kira hanya ada tumpukan batu. Warna kulit mereka yang pudar membantu komodo dalam penyamaran.
![]() |
Di sana ada 4 ekor komodo yang sedang beristirahat. Para ranger dengan sigap membentuk formasi dan berdiri di depan dan belakang komodo. Mereka menjaga wisatawan agar tidak mengambil foto terlalu dekat.
Wisatawan mulai mencari spot terdekat dengan komodo. Para ranger mengingatkan untuk tidak berisik. Ketika wisatawan asyik berfoto, seekor komodo bangun dan menggeram.
"Grrrrr," seperti itu suara komodo yang mulai berjalan ke arah wisatawan.
Ranger dengan sigap meminta wisatawan untuk mundur secara perlahan. Dengan kayu di tangan, ranger siap untuk menjauhkan komodo dari wisatawan.
"Ayo mundur ya, ini tanda komodonya agresif mau berburu," ucap seorang pemandu.
![]() |
Karena satu komodo mulai agresif, seekor yang lain pun mulai terprovokasi. Kini ada dua komodo yang berjalan ke arah wisatawan. Wisatawan semakin tegang. Memang, naga purba ini hewan pemarah.
Para ranger memastikan bahwa suasana bisa dikendalikan. Wisatawan tetap bisa berfoto gaya andalan di belakang komodo dengan panduan para ranger. Karena hari semakin sore, trekking pun disudahi. Para pemandu mengajak wisatawan untuk kembali ke pos informasi dan menyelesaikan perjalanan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!