Desa Bantarkaret, dari sentra tambang emas tradisional menjadi alternatif tujuan wisata di Kaki Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor. Pemandangan di sini indah!
Bila anda mencari tujuan touring bersama komunitas anda di Kabupaten Bogor, Desa Bantarkaret bisa jadi alternatif tujuan. Desa yang dulunya sentra penambangan emas tradisional kini telah berubah dan memiliki beberapa tujuan wisata. Mulai dari air terjun atau curug, lanskap sawah khas pedesaan, hingga taman bermain.
Ada dua belas ikon wisata di desa ini, empat diantaranya yang paling sering dikunjungi adalah Curug Love, Sawah Lega, Situ Menteng, dan Taman Kawaci. Objek wisata pertama yang dijumpai saat tiba di desa adalah Curug Love. Objek wisata air terjun ini lebih mudah dicapai dengan sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Satu Lagi Air Terjun di Bogor: Curug Rahong |
Setelah kembali ke jalan desa, kita bisa berkunjung ke Sawah Lega. Objek wisata ini adalah tempat untuk berswafoto. Bila lagi musim panen, kita bisa ikut memanen padi di sini. Setelah itu kita bisa lanjutkan wisata ke Taman Kawaci atau ke Situ Menteng. Pilih saja salah satu dari dua tempat wisata ini kalau waktu terbatas, karena keduanya menawarkan konsep yang sama yaitu taman wisata.
Situ Menteng dibangun oleh tokoh setempat. Selain pemandangannya yang indah, objek wisata keluarga ini punya fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari kolam renang anak, bebek kayuh, sampai rumah pohon. Dengan fasilitas parkir kendaraan, tempat ini cocok dijadikan lokasi kemah bersama keluarga atau komunitas.
Kita juga bisa bermalam di salah satu rumah warga yang menjadi homestay. Desa ini masih asri dan cocok jadi tempat hunting foto. Dengan bermalam di homestay, kita bisa mendengarkan cerita warga tentang bagaimana desa ini saat masih menjadi sentra penambangan emas tradisional.
Pariwisata Desa Bantarkaret masih terus dibangun. Setidaknya ada dua objek wisata yang akan dibuka dalam waktu dekat, yaitu Taman Buah Nusantara dan Museum Tambang Pongkor. Saat kedua objek wisata ini diresmikan, perkembangan ekonomi wisata did desa ini akan semakin pesat.
Bantarkaret mulai membuka lembaran baru. Penambangan emas tradisional sudah ditertibkan. Sebagai pengganti motor ekonomi, warga setempat mulai mengembangkan potensi wisata lokal. Desa ini juga masuk dalam pengembangan Geopark Pongkor, sebuah inisiatif konservasi alam dari Kabupaten Bogor.
Saya dan tim P2M fakultas ilmu sosial UNJ mulai sering berkunjung kesana, bersama kelompok penggerak pariwisata setempat melihat bagaimana upaya pengembangan pariwisata berangkat dari inisiatif lokal. Yah, hitung-hitung tamasya sambil meneliti.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Umarb dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan