Wisata Banyuwangi Tak Mau Kalah dari Pandemi, Bupati Anas Rinci Strateginya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Banyuwangi Tak Mau Kalah dari Pandemi, Bupati Anas Rinci Strateginya

Bonauli - detikTravel
Senin, 28 Des 2020 10:29 WIB
Banyuwangi - Sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi siap menyambut era kebiasaan baru (new normal) dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya, Agrowisata Tamansuruh (AWT) di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, yang telah memiliki standar pariwisata di era new normal, mulai fasilitas protokol kesehatan hingga skema pembatasan pengunjung.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas (Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi -

Banyuwangi tak kenal kata menyerah dari pandemi virus Corona. Di tengah wabah, kabupaten di ujung timur Jawa itu bergerilya.

detikTravel datang ke Banyuwangi saat Road Trip Jakarta-Bali dengan mobil hybrid Toyota Corolla Cross. Sembari lewat, tim sowan dan bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Saat berbincang soal pandemi, Bupati Anas membeberkan perjuangan pariwisata Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita termasuk yang paling pertama dan cepat dalam recovery," ujar Anas.

Anas bercerita bahwa Banyuwangi dengan cepat melakukan sosialisasi CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). CHSE mulai diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sejak September 2020.

ADVERTISEMENT

CHSE dibuat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

Banyuwangi menandai tempat wisata dan hotel, serta restoran disertifikasi.

"Kemudian Presiden datang ke sini, sejak itu okupansi hotel naik jadi 75-80 persen," dia menjelaskan.

Julukan untuk Banyuwangi sebagai Kota Festival juga tak padam. Kalau dulu ada promosi destinasi tujuh hari penuh, sekarang dikurangi menjadi lima hari.

"Kalau dulu yang dijual service, sekarang protokol kesehatan," dia menegaskan.

Anaz juga menyadari tren pariwisata bergeser, dari indoor menjadi outdoor tourism.

"Sekarang reservasi pelayanan kita kerjakan. Pada saat yang sama, kita perbaiki akses ke tempat wisata. Contohnya Ijen," dia menambahkan.

Dari awal, Banyuwangi memang tak main-main mengelola pariwisatanya. Amenitas, aksesibiltas, dan atraksi dipadukan dengan baik sehingga mewujudkan brand Banyuwangi yang megah.

"Kalau dulu satu atraksi untuk banyak orang. Sekarang banyak atraksi sedikit orang," ujar Anas.

Selain itu, Banyuwangi memberikan paket liburan staycation. Festival yang dulu diadakan di alun-alun, pindah ke teras-teras hotel.

"Outdoor jadi strategi Banyuwangi. Orang jenuh dengan yang tertutup. Karena Banyuwangi didukung dengan kondisi alam itu, seperti taman-taman nasional," kata dia.




(bnl/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Road Trip Jakarta-Bali
Road Trip Jakarta-Bali
57 Konten
Tim detikcom melakukan perjalanan darat dari Jakarta menuju Bali melihat wisata di sepanjang jalan. Ada apa saja yang seru?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads