Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 28 Des 2020 19:40 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Kisah Sembilan Topeng Punakawan Cirebon, Refleksi Tulusnya Abdi Raja

Sudirman Wamad
detikTravel
9 Topeng Punakawan Cirebon
Foto: 9 Topeng punakawan khas Cirebon (Sudirman Wamad/detikcom)
Kota Cirebon -

Keraton Kacirebonan menyimpan sembilan topeng punakawan khas Cirebon. Sembilan topeng ini merupakan salah satu media syiar Islam, refleksi tulusnya abdi raja.

Di daerah lain, seperti Jogjakarta, Solo dan sekitarnya biasanya punakawan merupakan empat tokoh pewayangan, yakni Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Namun, di Cirebon punakawan berjumlah sembilan tokoh pewayangan yang ditampilkan melalui topeng.

Ketua Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Ariffudin mengatakan, sembilan topeng punakawan Cirebon ini memiliki peran sebagai penghibur. Punakawan juga digambarkan sebagai pengabdi raja yang penuh ketulusan.

"Sembilan topeng ini sebagai pengingat adanya Wali Sanga. Tokoh utama adalah Semar. Sebenarnya Semar ini dewa. Namun menjelma sebagai pengabdi ke Samiaji, atau Raja Pandawa. Semar memiliki ketulusan untuk mengabdi," kata Iya saat berbincang dengan detikcom di Keraton Kacirebonan, Jawa Barat, Senin (28/12/2020).

Sementara itu, lanjut Iyan, delapan punakawan lainnya merupakan pembantu Semar. Delapan topeng punakawan ini bernama Bitarota, Cungkring atau Petruk, Bagong, Gareng, Duwala, Ceblok, Sekarpandan dan Bagal Buntung.

"Delapan tokoh ini saling melengkapi tugasnya Semar. Seperti dalam kisah pewayangan," kata Iyan.

9 Topeng Punakawan CirebonIyan dan 9 Topeng Punakawan Cirebon Foto: Sudirman Wamad/detikcom

Lebih lanjut, Iyan menerangkan tentang peran masing-masing delapan tokoh itu. Bitarota berperan sebagai tukang masak dan menjaga keamanan. Bitarota selalu ronda untuk menjaga keamanan. Sementara itu, Cungkring atau Petruk merupakan cucu dari Semar yang karakternya jail.

"Duwala tugasnya sama seperti Bitarota, tapi hanya di dapur umum. Ya tukang masak," kata Iyan.

Kemudian, Ceblok berperan sebagai tokoh yang peduli isu-isu pertanian. Bagal Buntung memiliki bentuk fisik yang berbeda dibandingkan dengan delapan tokoh lainnya. Bagal Buntung digambarkan sebagai sosok difabel.

"Bagal Buntung ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kekurangan, cacat. Tapi, dia memiliki keberanian meski memiliki kekurangan," katanya.

9 Topeng Punakawan Cirebon9 Topeng Punakawan Cirebon Foto: Sudirman Wamad/detikcom

"Kalau Gareng itu membantu peperangan, pemberani juga. Bagong adalah gambaran multi etnis di Cirebon, ia berbahasa Sunda. Karena Cirebon tak lepas dari pengaruh Sunda. Sedangkan Sekarpandan adalah ipar dari Semar," kata Iyan menambahkan.

Iyan mengatakan seni topeng sembilan punakawan muncul sekitar abad 16-17. Iya mengaku seniman Cirebon masa lalu memiliki karya yang visioner. Sembilan tokoh ini memiliki filosofis tentang kehidupan.

"Punakawan digambarkan sebagai penghibur juga, tokoh yang ngebayol. Tapi memiliki peran penting," kata Iyan.

Iyan mengaku prihatin. Sebab saat ini pementasan wayang wong terbilang sepi. Sembilan topeng punakawan ini lebih banyak disimpan rapi di lemari ketimbang pentas. Padahal, lanjut Iyan, sekitar tahun 1960 hingga 1970 wayang wong digandrungi masyatakat. Bisa dibilang sebagai era emas wayang wong Cirebon.

"Sekarang sih paling minimal dua kali manggung dalam setahun. Apalagi sekarang pandemi. Kita hanya mengandalkan acara keraton, seperti milad," kata Iyan.

Iyan berharap wayang wong Cirebon kembali eksis. Sembilan punakawan kembali tampil di panggung pagelaran seni. Sebagai penghibur dan tuntunan bagi masyarakat.

"Memang seni wayang ini dulu sebagai tontonan dan tuntunan masyarakat. Ya, bisa dibilang sebagai media syiar Islam juga," kata Iyan.



Simak Video "Penampakan Kobaran Api Melahap Pabrik Kasur di Cirebon"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA