Pantai Cemara Banyuwangi semakin asri. Selain adanya puluhan ribu adanya pohon cemara udang di sepanjang pesisir pantainya, juga ada konservasi penyu dan tanaman bakau.
Namun, dalam beberapa bulan ini, pantai ini terkena abrasi yang membuat sebanyak 1.200 pohon cemara tumbang. Reboisasi pun kembali dilakukan.
Pantai berhadapan langsung dengan Pulau Bali ini memiliki 20 ribu lebih cemara udang dengan luasan 10,2 hektar. Kali ini destinasi wisata edukasi ini menambah destinasi baru dengan konservasi bakau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanaman bakau memanjang di muara pantai, layaknya hutan Amazon. Traveler bisa menikmati hutan bakau buatan ini dengan perahu ataupun menapaki jalan yang terbuat dari bambu.
"Konservasi bakau kita mulai sejak 2019 lalu. Sudah ada sekitar 5 hektar yang kita tanami sepanjang sungai dan muara di Pantai Cemara," ujar Muhyi, Ketua kelompok nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai Tejo kepada detiktravel, Jumat (15/1/2021).
Tak hanya itu, konservasi penyu pun semakin membuahkan hasil. Sebanyak 1.800 penyu sudah ditetaskan di lokasi pemerasan semi alami di sekitar lokasi. Penyu Lekang kemudian dilepasliarkan kembali di Pantai Cemara. Kelak 50 tahun ke depan, mereka akan kembali lagi ke pantai ini untuk bertelur.
"Ini terus kita lakukan. Kami berupaya melakukan konservasi. Sesuai dengan kesepakatan masyarakat melakukan upaya konservasi pada destinasi wisata dekat kota Banyuwangi," ujar pria saat ditemui di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, hanya tiga kilometer dari pusat kota ini.
Pantai Cemara merupakan kawasan konservasi bahari yang diinisiasi bersama antara Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi bersama nelayan setempat. Awalnya, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Pakis Rejo dan kondisinya gersang.
Melihat kondisi itu, pada 2011, kelompok nelayan Pakis Rejo mulai melakukan penanaman pohon cemara udang dengan dukungan penuh Dinas Perikanan dan Pangan (DPP) Banyuwangi.
"Kami dapat bantuan bibit cemara udang dari Dinas Perikanan, lalu oleh nelayan di sini ditanam di sepanjang pantai," jelasnya.
![]() |
Namun, di pertengahan bulan Mei 2020 hingga saat ini, Pantai Cemara mengalami abrasi. Sebanyak 1200 pohon cemara tumbang. Kerusakan terjadi pada lahan seluas 700 meter. Hal ini sangat mengganggu pariwisata dan nelayan yang akan melaut.
"Terkena abrasi sekitar 700 meteran. Berdampak ke pariwisata dan nelayan mengganggu aktivitas nelayan karena banyak pohon tumbang yg hanyut banyak sampah kiriman. Tentu kami berharap ada masyarakat yang peduli untuk membantu kami menanam kembali pohon cemara," tambahnya.
Penanaman kembali cemara udang atau reboisasi dilakukan oleh para nelayan dan masyarakat yang peduli dengan Pantai Cemara. Salah satunya adalah Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Mereka menanam 1000 pohon cemara udang di sepanjang pantai.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Suheni Agus H. Purnomo mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membantu para nelayan dalam melestarikan lingkungan dan menyelamatkan lahan karena abrasi.
"Ada 1000 pohon cemara yang kita tanam. Tentu ini akan menyelamatkan destinasi wisata di Banyuwangi ini," ujarnya.
Pihaknya salut kepada Pemkab Banyuwangi yang telah mengemas daerah wisata yang sangat cantik. Apalagi tumbuhnya destinasi wisata ini muncul dari kesadaran masyarakat dalam mengelola lahan yang tandus menjadi lokasi yang asri sekaligus menjadi tempat konservasi.
"Tentu ini akan membantu perekonomian masyarakat yang ada di Banyuwangi," pungkasnya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!