Tak cuma Mesir, tradisi Mumi juga ada di Papua. Mumi jadi salah satu keunikan budaya Suku Dani di Lembah Baliem. Wujudnya memang bikin bulu kuduk merinding.
Salah satu mumi Papua yang masih disimpan masyarakat terdapat di Kampung Wogi, Distrik Silokarnodoga, Kabupaten Jayawijaya. Mumi di sana disebut Mumi Pumo.
Kampung Wogi terletak 35 kilometer di sebelah barat Wamena. Untuk menuju kampung ini dapat dicapai dengan sepeda motor atau mobil, dapat juga dengan menggunakan kendaraan umum dari Pasar Jibama jurusan Wamena - Kelila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kendaraan sampai pada kilometer 35 Jalan Trans Tolikara, maka dilanjutkan dengan trekking menyusuri kebun sekitar 2 kilometer, kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi Sungai Baliem dengan perahu tradisional.
Mumi Pumo dikenal juga sebagai mumi Agatmamente Mabel. Mumi ini tersimpan baik dalam kotak penyimpan khusus. Kotak ini disimpan dalam honai. Untuk masuk ke lokasi mumi, setiap traveler harus membayar Rp 50.000.
Baca juga: Mumi dan Aneka Tradisi Pemakaman Indonesia |
Traveler dapat berfoto bersama mumi di dalam honai, tanpa mengeluarkannya dari dalam kotak penyimpan, hal ini untuk menjaga mumi Pumo dari kerusakan.
Jika traveler ingin berfoto dengan pakaian tradisional suku Dani serta atraksi memasak tradisional dengan bakar batu, maka traveler sebaiknya bernegosiasi dulu pada keluarga penjaga mumi untuk harga setiap paketnya.
Saat ini mumi dijaga oleh keturunan mumi Pumo yaitu Eligius Mabel. Selama pandemi covid-19, tidak ada traveler maupun agen perjalanan yang berkunjung ke mumi Pumo.
Dengan biaya pribadi, Eligius Mabel pun tetap merawat mumi Pumo. Hal ini dia lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhurnya.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba