Solok -
Sudah punya agenda dan lokasi untuk menghabiskan waktu liburan? Kalau belum, Moosa Edufarm patut masuk daftar.
Lokasinya berada di daerah ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di Rawang Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya butuh waktu berkendara sekitar 45 menit dari pusat Kota Padang untuk mencapai kawasan ini. Suasana sejuk akan datang menghampiri. Belum lagi hamparan kebun teh yang menyejukkan lagi menyenangkan, menjadi bonus tambahan di perjalanan.
Moosa Edufarm adalah sebuah lahan peternakan. Luasnya mencapai 14 hektar. Tapi kemudian dibuka untuk umum sebagai sarana wisata edukasi.
"Di sini ada sekitar 70 ekor sapi, termasuk pedet," kata Tika Destilazahra, salah satu staff Moosa Edufarm yang memandu para pengunjung berkeliling.
Pedet adalah sebutan bagi anak sapi ternak dari mula lahir sampai pada usia lebih kurang delapan bulan.
Moosa Edufarm Solok. Foto: Jeka Kampai/detikcom |
Ada dua jenis sapi yang ada di Moosa. Yang paling banyak adalah Sapi Friesian Holstein (FH) atau frisia.
Sapi holstein berukuran besar dengan totol-totol warna hitam dan putih di sekujur tubuhnya, punya telinga hitam, kaki putih, dan ujung ekor yang putih.
Holstein adalah salah satu trah sapi perah yang sekarang dikenal sebagai sapi yang terbanyak memproduksi susu. Dalam literatur, sapi ini berasal dari Eropa yang dikembangbiakkan di daerah yang sekarang menjadi Provinsi Holland Utara dan Friesland, Belanda. Jadi, bukan dari Holstein Jerman lho.
Di Indonesia sapi jenis FH ini dapat menghasilkan susu 20 liter/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3.050 kg susu 1 kali masa laktasi. Sapi jantan jenis FH ini dapat mencapai berat badan 1.000 kg dan berat badan ideal betina adalah 635 kg.
Selanjutnya: melihat sapi wagyu di Moosa Edufarm Solok
Selain sapi FH, Moosa Edufarm juga punya sapi Wagyu dari Jepang. Wagyu ini adalah sapi yang amat terkenal, karena kualitas dagingnya. Harga setiap kilo daging sapi Wagyu bisa berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 Juta.
Bagaimana sapi FH dan Wagyu ada disini? Kata Tika, Moosa melakukannya melalui proses transfer embrio dan Inseminasi buatan.
"Di sini prosesnya seperti bayi tabung pada manusia," katanya.
Secara kebetulan, pemilik Moosa adalah dokter ahli bayi tabung. Praktek teknologi bayi tabung pada manusia juga dilakukan pada sapi.
Selain mengenali proses tersebut, para pengunjung juga bisa melihat dan melakukan sendiri aktivitas memerah susu sapi atau langsung memberi minum anak sapi dengan botol susu.
Moosa Edufarm Solok. Foto: Jeka Kampai/detikcom |
Selain sapi, di tempat ini juga terdapat beberapa ekor kelinci, yang bisa di dekati dan diberi makan oleh pengunjung.
"Ini menarik sekali, terutama buat anak saya, " kata Saman, salah satu pengunjung dari luar Kota Solok. Saman mengaku memang sengaja membawa Queen anaknya untuk liburan ke tempat ini.
"Saya senang sekali. Asyik tempatnya. Liburan jadi menyenangkan," kata Sulthan Azzam, murid kelas VI SD yang datang bersama orang tuanya dari Padang.
Selain bertemu sapi dan kelinci, juga ada perkebunan stroberi yang lumayan luas. Sebagai pengunjung, kita punya kesempatan untuk memetik langsung buah stroberi untuk dimakan sepuasnya.
Ya, sepuasnya saja, jangan berlebihan. Di luar itu, di kawasan ini juga terdapat pabrik teh hijau dan teh hitam.
Untuk bisa menikmati berbagai fasilitas tersebut para pengunjung dikenakan biaya kunjungan. Tersedia dua jenis paket wisata.
Moosa Edufarm Solok. Foto: Jeka Kampai/detikcom |
Paket 1 dengan tiket masuk Rp 15 ribu per orang, hanya untuk kunjungan berkeliling melihat kawasan Moosa Edufarm, sementara paket kedua dikenakan Rp35 ribu per orang.
Semua aktivitas bisa dilakukan, termasuk memerah susu, menikmati stroberi dan lain sebagainya. Kita juga akan mendapat produk olahan susu dalam beragam rasa, seperti mozzarella, ice cream, gelato, dan yogurt.
Masih belum puas? Anda bisa menginap di sini, menghabiskan malam dan menikmati sejuknya alam. Tersedia villa untuk bermalam di tempat ini, yang bisa disewa seharga Rp 2,5 Juta dan sanggup menampung 15 orang
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!