Berkunjung ke Kabupaten Mamuju sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Barat, seakan tidak lengkap jika tidak menjelajah keindahan potensi wisata alamnya. Salah satunya Air Terjun Tamasapi, yang berada di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju.
Air terjun dengan ketinggian sekira 75 meter ini, berjarak kurang lebih 5 kilometer dari pusat kota Mamuju. Lokasinya bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalannya didominasi jalur tanjakan dan menikung khas pegunungan.
Sepanjang jalan, traveler bisa disuguhi pemandangan alam yang hijau dan an asri. Sudah begitu udaranya segar khas pedesaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar dapat menikmati keindahan Air Terjun Tamasapi, pengelola membebankan biaya masuk yang relatif murah, sebesar Rp 5.000 per orang.
Sesampainya di kawasan objek wisata ini, mata pengunjung akan terpesona dengan keindahan Air Terjun Tamasapi yang menjulang tinggi. Keberadaan tebing berbatu berbalut rerumputan hijau, membuat Air Terjun Tamasapi terlihat lebih alami dan eksotis tentunya.
![]() |
Di dasar air terjun, terdapat genangan air menyerupai kolam, dengan bebatuan besar di sekitarnya, sangat pas menjadi bersantai para pengunjung, sembari menikmati dinginnya Air Terjun Tamasapi, maupun merasakan kesegaran bias air yang jatuh dari ketinggian dan tertiup angin.
Suara deru air yang jatuh dari ketinggian, kemudian mengalir melewati bebatuan di sekitarnya, seolah menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung, untuk berlama-lama di tempat ini sembari mengabadikan foto, dengan beberapa spot menarik dan instagramable tentunya.
Salah satu pengunjung Roby mengaku tidak pernah bosan untuk mengajak keluarganya ke lokasi wisata Air Terjun Tamasapi.
"Selain karena pemandangannya bagus, tempatnya juga nyaman, sangat pas sebagai tempat refreshing dan bersantai bersama keluarga," kata Roby kepada wartawan, Minggu (7/2/2021).
Pria yang berprofesi sebagai salah satu pengusaha di Kabupaten Mamuju ini berharap, potensi wisata Air Terjun Tamasapi, bisa dimaksimalkan agar lebih menarik perhatian warga.
"Semoga pemerintah terus memberikan perhatian, khususnya penyediaan sarana dan prasarana pendukung, agar warga semakin tertarik dan terus berdatangan ke tempat ini," ujar Roby.
![]() |
Menurut salah seorang warga, Sohrawati, nama Air Terjun Tamasapi merujuk pada nama kampung di daerah ini. Kendati sebelumnya kawasan wisata ini selalu ramai, namun sejak pandemi virus corona melanda, tingkat kunjungan warga alami penurunan.
"Namanya air terjun Tamasapi karena ada kampung yang namanya tamasapi. Dulu pengunjung selalu ramai, khususnya hari Sabtu-Minggu. Sejak ada Corona, kunjungan warga relatif berkurang," kata wanita yang berprofesi sebagai pedagang di kawasan Air Terjun Tamasapi.
Berdasarkan pantauan wartawan, kawasan Air Terjun Tamasapi telah dilengkapi sejumlah fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung, seperti gazebo yang terbuat dari bambu, toilet dan mushola. Ada juga monumen berbentuk unik, sangat pas sebagai tempat berswafoto.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan