5 Fakta Museum Keraton Surakarta yang Kamu Belum Tahu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Fakta Museum Keraton Surakarta yang Kamu Belum Tahu

Tim detikcom - detikTravel
Minggu, 14 Feb 2021 18:45 WIB
Konflik internal antara kubu PB XIII dengan adik-adiknya yang tergabung dalam dewan adat, masih belum tuntas.
Foto: Museum Keraton Surakarta (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Surakarta -

Museum Keraton Surakarta adalah destinasi wisata sejarah di Solo. Berikut 5 fakta museum di kampung halamannya Jokowi yang kamu belum tahu:

Museum Keraton Surakarta jadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bila liburan ke Solo. Sebelum berkeliling keraton, berikut 5 fakta Museum Keraton Surakarta yang mungkin traveler belum tahu, seperti dikumpulkan detikTravel, Minggu (14/2/2021):

1. Beberapa Kali Pindah Tempat

Keraton yang kini berada di pusat Kota Solo ini sempat beberapa kali berpindah tempat. Mulai dari Kotagede, Plered, Kartasura, sampai akhirnya Desa Sala sempat menjadi lokasi keraton pada tanggal 17 Februari 1745.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Mempunyai Bentuk Fisik Sama dengan Keraton Yogya

Keraton Surakarta mempunyai bentuk fisik yang sama dengan Keraton Yogya. Hal ini wajar karena salah satu arsiteknya adalah Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I, yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta.

3. Harus Ditemani Pemandu

Sebelum menjelajahi Museum Keraton Surakarta, traveler harus ditemani oleh pemandu yang sudah disediakan. Nantinya pemandu akan menemani traveler berkeliling sambil menjelaskan tentang isi museum. Tidak ada tarif khusus untuk jasa pemandu ini.

ADVERTISEMENT

4. Dilarang Memotret

Selama berkeliling Museum Keraton Surakarta, traveler dilarang untuk memotret. Baik itu menggunakan kamera digital maupun smartphone. Ada alasan khusus tentang larangan ini karena banyak benda bersejarah di dalam museum.

5. Harus Berpakaian Sopan

Saat berkunjung ke dalam keraton, wisatawan tidak diperbolehkan mengenakan pakaian-pakaian yang terbuka, seperti celana dan rok pendek, baju tanpa lengan, aksesoris seperti kaca mata hitam dan sandal! Konon, barang siapa yang ingin memasuki daerah ini harus bersih, sopan, dan menghormati para leluhur.




(wsw/wsw)

Hide Ads