Tari Piring dan Asal Muasalnya di Solok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tari Piring dan Asal Muasalnya di Solok

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 06 Mar 2021 06:46 WIB
Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).
Foto: Istimewa
Solok -

Provinsi Sumatera Barat punya banyak tarian khas. Di Solok misalnya, ada Tari Piring yang sudah begitu tersohor.

Bicara soal Tari Piring, tak lepas dari nama Sumatera Barat. Hanya lebih spesifik, tarian khas minang ini berasal dari Kabupaten Solok yang begitu populer sebagai penghasil beras unggulan.

Dikutip detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (5/3/2021), Tari piring (bahasa Minang: tari piriang) adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat. Menurut legenda, tari ini awalnya merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah.

Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4). Foto: Istimewa

Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

ADVERTISEMENT

Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek. Tari ini dipopulerkan oleh Huriah Adam.

Jumlah penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.

Tarian ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat.

Saat ini, tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. Bersama dengan tari saman, pendet, dan jaipong, tari ini menjadi tarian populer Indonesia yang kerap ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia.




(rdy/ddn)

Hide Ads