Pergantian Tahun Baru Caka dalam Hindu, atau yang lebih dikenal dengan Hari Raya Nyepi jatuh pada Minggu, 14 Maret di tahun ini. Berbeda dengan perayaan pergantian tahun umat lain yang biasanya dilaksanakan secara meriah, Nyepi dilaksanakan secara tenang dan damai.
Saat merayakan Hari Raya Nyepi Pulau Bali akan terlihat berbeda dari biasanya. Segala aktivitas akan diberhentikan selama 24 jam dan membuat pulau Bali terasa sangat lengang.
Beberapa fakta menarik ketika Nyepi adalah, seluruh saluran televisi akan diputus selama 24 jam, data internet layanan provider maupun wifi akan dinonaktifkan, dan terdapat larangan untuk menyalakan lampu pencahayaan saat malam tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu berikut fakta menarik lainnya seputar Hari Raya Nyepi yang bisa kamu ketahui.
1. Mengarak Boneka Raksasa
![]() |
Sehari sebelum Nyepi, biasanya umat hindu merayakan Tawur Kesanga atau Pengerupukan (Pembersihan). Ngerupuk merupakan Upacara bhuta yadnya dimana masyarakat di tingkat desa akan mengarak boneka raksasa atau yang biasa disebut Ogoh-Ogoh berkeliling desa dengan membawa obor dan diiringi tabuh baleganjur (iringan musik khas bali) pada malam sebelum Nyepi.
Ogoh-Ogoh merupakan representasi dari Bhuta Kala yang biasanya digambarkan dengan wujud raksasa, yang setelah diarak berkeliling desa Ogoh-Ogoh akan dibawa ke Setra (kuburan) untuk dibakar.
2. Empat Pantangan Umat Hindu
![]() |
Masyarakat Hindu memiliki 4 pantangan pada saat Nyepi yang biasa disebut dengan Catur Brata Penyepian, dimana masyarakat tidak boleh bekerja (amati karya), tidak boleh bepergian (amati lelungan), tidak boleh menyalakan api (amati geni), dan juga tidak boleh berfoya-foya (amati lelanguan). Brata penyepian dilakukan dengan tujuan agar masyarakat tidak larut dalam kesenangan duniawi dan mengingat tujuan hidup yang utama yakni bersatu kepada brahman.
3. Mereduksi 20.000 ton Karbon dioksida (C02)
![]() |
Amati Lelungan yang berarti tidak bepergian membuat masyarakat Bali hanya boleh melakukan seluruh aktivitasnya di dalam rumah. Dengan berhentinya segala jenis aktivitas ini mengakibatkan Pulau Bali mereduksi sekitar 20.000ton karbon dioksida (CO2) tiap tahunnya.
4. Stargazing
![]() |
Bali memiliki langit bertaburan bintang yang sangat amat sangat mengesankan pada malam Nyepi. Hal ini terjadi karena hampir tidak ada aktivitas dari kendaraan bermotor di siang hari, yang membuat langit malam tidak tertutupi polusi. Jika biasanya kamu perlu pergi ke dataran tinggi untuk melakukan stargazing, pada malam Nyepi kamu cukup berbaring di beranda rumah untuk melakukannya.
5. Menghemat 500.000 Liter Sumber Daya
![]() |
Saat malam Nyepi, masyarakat Bali dilarang untuk menyalakan lampu rumah mereka dan menikmati malam dalam kesunyian.
Memadamkan listrik selama semalaman ini membuat Bali menghemat Bahan bakar solar sebanyak 500.000 liter atau setara dengan Rp 3 miliar dengan mengistirahatkan 2 pembangkit listrik raksasa Bali yakni PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Palaron dan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Gilimanuk.
Bayangkan jika Nyepi dilaksanakan seluruh Indonesia, berapa banyak ya sumber daya yang bisa kita hemat?
6. Menghilangnya Pulau Bali dari Peta
![]() |
Karena seluruh masyarakat Bali tidak menyalakan lampu penerangan pada malam hari, membuat Pulau Bali seolah-olah menghilang dari peta. Sebuah maskapai penerbangan internasional yang melintas di atas Pulau Bali pada malam Nyepi mengatakan bahwa Pulau Bali menghilang karena tidak terlihat dari udara.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!