Dulu Seram, Kini Gedung Juang 45 Tambun Jadi Kekinian dan Ramah Milenial

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dulu Seram, Kini Gedung Juang 45 Tambun Jadi Kekinian dan Ramah Milenial

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 16 Apr 2021 20:12 WIB
Gedung Juang 45 Tambun yang telah jadi Museum Bekasi pasca direvitalisasi.
Fitur dalam Gedung Juang 45 Tambun yang diubah menjadi Museum Bekasi kini. (Agung Pambudhy/detikTravel)
Kabupaten Bekasi -

Setelah direvitalisasi, Gedung Juang 45 Tambun di Kabupaten Bekasi menjelma menjadi Museum Bekasi yang serba digital. Cocok buat ngabuburit!

Berlokasi di Jalan Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Gedung Juang 45 Tambun atau Museum Bekasi kini menjadi magnet wisata di Kabupaten Bekasi. Mulai direnovasi tahun 2020, gedung itu telah kembali dibuka akhir tahun Desember lalu.

Perlahan, wujud gedung bersejarah yang dahulu tampak angker dan menyeramkan bertransformasi jadi museum edukasi sarat sejarah. detikTravel pun menyambangi museum itu tepat hari Rabu (14/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung Juang 45 Tambun yang telah jadi Museum Bekasi pasca direvitalisasi.Gedung Juang 45 Tambun yang telah jadi Museum Bekasi pasca direvitalisasi (Agung Pambudhy/detikTravel)

Tiba di lokasi, tim detikTravel langsung disambut oleh pemandu wisata Museum Bekasi yang telah standby menunggu. Setelah itu, langsung diarahkan untuk mengisi data diri sebagai syarat untuk tiket masuk.

Adalah Adis Rona Januari, pemandu lulusan Sejarah UNJ yang memandu tim, menyusuri setiap sudut gedung bersejarah itu. Dijelaskan olehnya, dahulu Gedung Juang 45 Tambun dibangun seorang saudagar kaya Tionghoa.

ADVERTISEMENT

"Dulu rumah ini milik saudagar Tionghoa kaya, Khouw Van Tamboen. Sempat jadi tempat tinggal sampai kantor," ujarnya.

Gedung Juang 45 Tambun yang telah jadi Museum Bekasi pasca direvitalisasi.Ruang immersive di dalam Gedung Juang 45 Tambun (Agung Pambudhy/detikTravel)

Sejarahnya, dahulu gedung itu memiliki nama asli Landhuis Tamboen. Gedung itu sendiri telah ada sejak abad ke-19 silam.

Dituturkan oleh Adis, interior dan eksterior yang ada di gedung itu dijaga sebaik mungkin seperti aslinya. Itu tampak dari detail yang ada.

"Tegel yang ada di sini sama sekali gak diganti, masih seperti aslinya. Yang paling tua dari tahun 1906," tuturnya.

Hanya walau memberdayakan gedung bersejarah, Museum Bekasi ini menyajikan informasi terkait gedung dan Kabupaten Bekasi secara digital. Tujuannya adalah agar lebih ramah di kalangan milenial.

"Konsepnya museum 4.0, museum digital yang mengutamakan digitalisasi. Di sini ada dua lantai. Isi konten bukan hanya tentang gedung ini, tapi juga tentang Kabupaten Bekasi," ujarnya.

Apabila tertarik datang ke Gedung Juang 45 Tambun atau Museum Bekasi, museum ini tetap buka selama bulan Ramadan. Hanya saja, jam bukanya dimulai dari pukul 09.00-15.00 WIB selama bulan puasa.

Sedangkan untuk tiket masuk, pihak pengelola museum masih belum mengenakan alias gratis. Tentunya bisa juga jadi opsi bagi traveler Bekasi yang ingin ngabuburit sambil mengisi ilmu. Asyik juga untuk foto-foto.




(rdy/fem)

Hide Ads