Museum Jenang Pas Banget untuk Ngabuburit, Nih

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum Jenang Pas Banget untuk Ngabuburit, Nih

Dian Utoro Aji - detikTravel
Sabtu, 24 Apr 2021 19:01 WIB
Museum Jenang
Museum Jenang di Kudus (Dian Utoro Aji/detikTravel)
Kudus -

Museum Jenang yang berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pas menjadi tempat ngabuburit menjelang berbuka puasa. Pengunjung bisa melihat proses pembuatan jenang, replika Kudus tempo dulu, hingga mencari makanan jenang Kudus.

Museum Jenang berada di Jalan Jalan Sunan Muria nomor 33 Kecamatan Kota, Kudus. Museum Jenang didirikan oleh salah satu perusahaan makanan jenang di Kudus, Mubarokfood.

Saat ke Museum Jenang, pertama-tama pengunjung akan disambut dengan gerai Jenang di lantai satu. Selanjutnya, menuju ke Museum Jenang harus naik tangga. Pengunjung masuk ke museum harus merogoh kocek untuk tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum JenangMuseum Jenang Foto: Dian Utoro Aji/detikTravel

Setelah masuk ke museum, pengunjung disambut dengan replika Menara Kudus yang berada di ruang tengah. Di sini, pengunjung bisa melihat cara proses pembuatan jenang melalui penggambar patung di Museum Jenang.

Pengunjung juga bisa melihat perlengkapan yang digunakan untuk membuat jenang hingga kemasan dari masa ke masa. Di sana juga terdapat foto generasi pembuat jenang mulai dari generasi pertama sampai dengan generasi ketiga.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya disuguhkan dengan pembuatan jenang dan sejarahnya, pengunjung juga bisa melihat Kudus tempo dulu. Di sana terdapat replika Menara Kudus, miniatur kompleks Masjid, Makam, dan Menara Kudus, foto Kudus tempo dulu, hingga nama-nama Bupati Kudus dari zaman ke zaman.

Selain itu, pengunjung bisa berfoto di rumah adat khas Kudus dan juga kendaraan kuno di museum tersebut. Museum Jenang juga memiliki wisata edukasi Museum Gusjigang.

Salah satu pengunjung asal Pati, Fadil, mengatakan baru pertama berkunjung ke Museum Jenang. Dia puas dengan koleksi yang dimiliki Museum Jenang. Dia bisa mengetahui sejarah jenang dan melihat Kudus tempo dulu.

"Baru pertama, ke sini sama keluarga. Bagus, bisa tahu membuat jenang sampai melihat Kudus tempo dulu. Ada replika Menara Kudus juga," kata Fadil saat ditemui di lokasi, Sabtu (24/4/2021).

Terpisah, Wakil Showroom Museum Jenang, Adit, menjelaskan museum jenang ramai pengunjung saat akhir pekan. Terutama hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

"Weekend ramai, Sore ramai, pengunjung tentunya menerapkan dengan protokol kesehatan," kata Adit yang ditemui di lokasi.

Adi mengatakan jumlah pengunjung ke museum sangat jauh jika dibandingkan sebelum masa pandemi. Biasanya akhir pekan ratusan pengunjung ke Museum Jenang.

Museum JenangMuseum Jenang di Kudus Foto: Dian Utoro Aji/detikTravel

"Awal puasa tidak terlalu, kemarin sebelum Ramadhan 100 pengunjung itu pun kalau akhir pekan. Kalau hari biasa 50-an pengunjung," ujar dia.

"Sebelum pandemi, sekolah luar kota banyak ke sini. Setelah pandemi berkurang," dia menambahkan.

Dia menjelaskan ramai pengunjung biasanya saat mendekati lebaran. Mereka biasanya mencari oleh-oleh jenang untuk sanak keluarga. Disebutkan biasanya pengunjung sekalian membeli oleh-oleh dan mampir melihat museum Jenang serta Gusjigang.

"Mendekati lebaran ramai, H-10 sudah ramai. Biasanya sambil beli oleh-oleh sekalian ke museum. Kita ada Museum Jenang dan Gusjigang," kata dia.

Adit menambahkan biasanya setelah melihat museum, pengunjung membeli jenang sebagai oleh-oleh. Harga jenang cukup ramah di kantong.

"Pengunjung bisa mencari oleh-oleh, di sini bermacam jenang. Jenang kombinasi, rasa moka, nangka, durian. Kebanyakan konsumen yang klasik. Harganya mulai Rp 34 ribu ada yang Rp 10 ribu per bungkus," kata Adit.




(fem/fem)

Hide Ads