Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa wisata mistis atau Ghost Tourism adalah potensi pariwisata. Blitar punya Pantai Pasetran Gondo Mayit.
Pantai yang terletak di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar ini, terkenal mitosnya sebagai lokasi untuk bertemu penguasa pantai selatan. Banyak orang yang punya hajat akan bermeditasi selama beberapa hari di atas bukit pantai itu. Tempat pasetran atau petilasan danyang setempat yang konon bernama Mbah Adnan.
Jika dari pusat Kota Blitar, perjalanan memakai mobil pribadi memakan waktu sekitar dua jam. Tapi kalau naik sepeda motor, bisa ditempuh sekitar satu jam lebih. Jaraknya dari pusat kota sekitar 38 KM ke arah selatan, dengan akses jalan yang memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama perjalanan, anda akan melewati perbukitan kars yang memanjang di kawasan Blitar selatan. Namun karena permukiman penduduknya sudah padat, jadi panasnya cuaca bisa diselingi melihat rumah-rumah warga sana yang dibangun modern. Kecamatan Wonotirto merupakan satu diantara kantong TKI Kabupaten Blitar. Jadi jangan heran, kalau mereka mampu membangun rumah modern di atas lahan tidak produktif.
![]() |
Memasuki bibir pantai, jalan hotmik sepanjang 200 meter menyambut pengunjung. Destinasi wisata ini terlihat bersih dan tertata rapi. Dan begitu melihat pantainya. Wah! berbanding terbalik dengan julukan mistisnya, Pantai berpasir putih ini sangat indah.
Pantai ini terbentang sepanjang satu kilometer. Di pinggirnya, banyak jenis vegetasi pantai yang menambah asri suasana. Seluas mata memandang, hamparan pasir putih nan bersih, diambang batas air pantai yang menghijau jernih. Berjalan sepanjang pantai, bisa membuat suasana hati lebih rileks.
Deburan ombak yang memecah karang, menghanyutkan suasana syahdu disela aroma wangi hembusan angin. Angin yang berhembus di pantai berbau harum. Jangan salah paham dengan namanya Gondo Mayit yang memiliki arti bau mayat busuk.
Pengelola pantai, Bagyo mengatakan, nama gondo mayit ini dimunculkan karena lokasi ini memang memiliki bau harum kembang dan dupa yang biasanya diletakkan di sisi jenazah atau makam.
"Maksudnya gondo mayit itu bukan bau mayat membusuk. Tapi bau kembang dan dupa dekat jenazah atau makam. Asal baunya dari pasetran di atas sana," kata Bagyo sambil menunjuk bukit di sisi timur pantai.
Pasentran disebut Bagyo menyerupai petilasan. Danyang atau tokoh yang babad lokasi di sini, konon bernama Adnan. Dia mempunyai kekuatan lebih karena sering bersemedi diatas bukit itu untuk bertemu penguasa pantai selatan.
Lokasi tempat Adnan bersemedi inilah, sumber bau harum yang semerbak sampai ke pantai di bawahnya. Masyarakat yang menyadari potensi wisata mistis ini, kemudian membangun paseban seluas 4x4 meter. Untuk menuju kesana, kita harus berjalan menapaki tatakan beton sejauh 100 meter.
![]() |
"Di sinilah Mbah Adnan ada yang bilang mukso. Tapi versi lain menyebut, Mbah Adnan meninggal ketika semedi di sini. Lalu jenazahnya di makamkan di pemakaman utara desa ini. Lokasi ini kemudian tetap dipakai orang yang punya hajat untuk tirakat," ungkapnya.
Seperti umumnya budaya Jawa, kearifan lokal ini terjaga dengan hadirnya sesaji berupa bunga dan dupa. Namun Bagyo mengaku, semua kalangan datang ke paseban ini untuk berdoa bersama. Ada yang membaca Yassin dan tahlil, ada umat Hindu sembahyang bersama, umat Budha dan Nasrani dari dalam dan luar negeri.
"Kalau yang punya hajat khusus, biasanya tirakat beberapa malam seorang diri di sini. Beberapa mengaku, mereka berhasil sowan atau bertemu penguasa pantai selatan," ujar pria 43 tahun ini.
Suasana di atas yang sejuk, terasa menentramkan dan menenangkan. Memang cocok untuk melepas penat dan sejenak lari dari aktivitas harian. Dari paseban, kita bisa melihat deburan ombak yang memecah di bibir pantai berpasir putih. Itu kalau siang hari, mungkin kalau malam suasananya lebih syahdu lagi.
Justru di sinilah magnet banyak orang datang. Ada yang memang diniatkan karena punya hajat, ada yang penasaran dengan namanya yang serem, ada juga yang ketagihan karena indahnya pantai.
Seperti pengunjung dari Kademangan, Aprilia. Dibandingkan pantai lain di pesisir Blitar selatan, April lebih suka datang ke pantai ini.
![]() |
"Di sini lebih sepi suasananya. Jadi lebih tenang. Saya juga suka pasir putihnya, lokasinya terjaga kebersihannya. Menurut saya, di sinilah pantai paling bagus di Blitar," kata penyiar radio ini.
Berbeda dengan Tinuk, pengunjung asal Kediri. Dia dan keluarganya datang ke pantai ini untuk memandikan sang bibi. Seorang supranatural menyuruh sang bibi mandi di air pantai ini untuk menghilangkan energi negatif di tubuhnya.
"Kami jalani ikhtiar alternatif di sini. Bibi saya enam bulan sakit, tapi dokter bilang semua baik-baik saja. Padahal perutnya membesar. Kata supranatural, disuruh mandi di sini biar penyakitnya hilang terbawa ombak," ceritanya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol