Menurut pengalaman penulis saat berkunjung ke sana, spot foto pengganti sunrise-nya pun masih banyak. Pertama, pemandangan bukit perkebunan teh yang unik dan indah reliefnya. Kedua, perkebunan teh itu sendiri yang hijau, asri, dan basah-berembun juga layak jadi pertimbangan. Ketiga, danau yang jernih airnya dengan background sebuah rumah kecil yang khas di belakangnya bisa jadi alternatif yang tidak kalah menarik.
Selain itu, ada dua opsi waktu yang bisa dijadikan momen untuk hunting foto selain sunrise di destinasi wisata dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut ini. Pertama, berburu foto milky way sebelum subuh sambil menunggu matahari terbit. Kedua, menikmati momen semburat merah yang melukis senja di cakrawala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, meskipun nama tempatnya adalah 'Sunrise Point', tidak lantas menjadikan tempat wisata tersebut hanya untuk menikmati momen sunrise saja. Terlepas dari itu semua, kemampuan dalam menggunakan kamera dan mengambil angle yang tepat, tentu juga berperan besar dalam mendapatkan foto yang bagus.
![]() |
Soal fasilitas, Sunrise Point Cukul yang kabarnya dikelola oleh warga sekitar dan PTPN VIII ini menyediakan warung kecil-kecilan dan tiga toilet. Walaupun begitu, penulis menyarankan pengunjung sudah terlebih dahulu membawa bekal sendiri sebelum berangkat agar lebih irit pengeluaran.
Pokoknya, Sunrise Point Cukul recommended banget buat siapapun yang mencari tempat liburan dan refreshing yang fresh, cool, dan instagramable. Suasananya yang tenang dan hawanya yang sejuk, cocok untuk menghapus beban pikiran. Apalagi bagi mahasiswa seperti penulis, objek wisata ini terlalu seksi untuk tidak dikunjungi.
--
Artikel ini ditulis oleh mahasiswa S1 Digital Public Relations Telkom University, Abdullah Wildan Ulhaq.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan