Keindahan Kawah Wurung di Bondowoso sangatlah eksotis. Menjelajahi kawasan ini naik ATV serasa berpetualang di benua Afrika. Seru banget! Sudah pernah belum?
Traveling di Kawah Wurung mungkin sudah jamak bagi wisatawan. Tapi bagaimana jika mencoba memacu andrenalin dengan menggunakan ATV (All Terrain Vehicle)?
Menyusuri setiap sudut dan lekuk kawasan Kawah Wurung menggunakan kendaraan jenis ATV memang dapat memberikan sensasi luar biasa. Karena pengunjung dapat membawa dan mengendarai sendiri kendaraan ini.
Apakah pengunjung harus membawa ATV sendiri dari rumah? Tak perlu. Karena pengelola sudah menyediakan kendaraan beroda empat ini. Dengan biaya sewa sekitar 50 ribu untuk pemakaian selama 30 menit. Itu pun waktunya bisa ditambah, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan dengan operator.
"Memang ada beberapa unit ATV yang kami siapkan jika pengunjung ingin menyusuri kawasan ini," ujar Teguh Wijaya, pengelola kawasan Kawah Wurung, saat berbincang dengan detikTravel di lokasi, Minggu (13/6/2021).
Menurutnya, sebelum situasi dan kondisi pandemi hampir tiap hari wisatawan menggunakan ATV untuk mengeksplor slejih jauh kawasan ini. Baik yang bersama rombongan, keluarga, maupun perorangan.
"Kendaraan ini kan bisa untuk boncengan. Jadi misalkan membawa anak kecil atau perempuan, bisa dibonceng. Sambil berpetualang tipis-tipis," jelas Teguh.
Salah seorang pengunjung asal Surabaya, Oky (33), mengaku bahwa dirinya sudah beberapa kali mengunjungi Kawah Wurung, Bondowoso. Tapi baru sekarang bisa berkeliling menggunakan ATV itu.
"Luar biasa. Biasa lebih tau secara detil kawasan Kawah Wurung ini. Ternyata kawasan ini masih banyak yang sangat indah nan eksotis," tutur Oky, yang mengaku menggunakan ATV menyusuri Kawah Wurung bersama istrinya.
Menyusuri Kawah Wurung lebih dalam dan jauh menggunakan ATV, wisatawan seolah dibawa ke nuansa dataran di benua Afrika. Karena sejauh mata memandang, yang tampak hanya padang ilalang atau sabana. Pun warnanya bernuansa coklat kekuningan. Eksotis!
Pada bagian tertentu, latar belakang Kawah Wurung, Gunung Raung, serta Gunung Ijen yang tengah mengeluarkan asap tampak menjadi latar belakang sabana. Juga ladang sayur mayur milik warga setempat.
Medan yang dilalui pun sangat beragam. Mulai dari jalanan tanah berpasir, jalanan setapak, hingga rumpun ilalang dan belukar. Tinggal pilih. Jika capek atau panas teri, juga bisa berteduh di bawah rimbun pepohonan. Kendati tak banyak.
Tak hanya itu. Jika mau, pada bulan tertentu pengunjung juga dapat menyusuri padang bunga bandotan atau dalam bahasa Jawa bernama kembang wedhus-wedhusan. Sejenis gulma tanaman yang berbunga putih hingga keunguan.
Kawah Wurung juga merupakan gugusan pegunungan sisa letusan gunung Ijen Purba yang kemudian dijadikan situ geologi. Kawasan ini lantas menjadi bagian Ijen Geopark yang diajukan ke UNESCO.
Simak Video "Merasakan Serunya Menggantung di Space Net, Yogyakarta"
(wsw/wsw)