Nyi Roro Kidul ternyata bukan hanya milik Tanah Jawa. Konon bernama Siborubiding Laut, Nyi Roro Kidul punya kembaran yang memiliki 7 rupa.
Cerita Nyi Roro Kidul dari tanah batak masih akan detikTravel singgung dalam artikel ini. Tapi kali ini yang akan banyak diceritakan adalah saudara Nyi Roro Kidul, Raja Uti.
Ceritanya Guru Tatea Bulan memiliki 10 anak, tiap kali lahir selalu kembar 2 laki-laki dan perempuan. Anak pertama Guru Tatea Bulan adalah Raja Uti atau sering disebut Raja Biakbiak dan Siborubiding Laut. Sayangnya, Raja Uti tidak lahir sempurna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tangan dan kakinya tidak sempurna," ujar Biston Sagala, pemandu di Sopo Guru Tatea Bulan.
Saat itu kondisi Raja Uti disebut aib. Sehingga pihak keluarga mengasingkannya ke Gunung Pusuk Buhit. Di sana, Raja Uti menjadi pendoa sakti.
![]() |
"Waktu kecil juga Raja Uti bisa berwujud sebagai hewan," ucapnya.
Karena kesaktiannya, Raja Uti dikenal sebagai pengantara manusia dengan Mulajadi Nabolon atau sang pencipta.
Beranjak dewasa, Raja Uti turun gunung untuk menolong masyarakat. Karena kesaktiannya pula, Raja Uti memiliki 7 wujud dengan nama yang berbeda.
Namanya adalah Ompu Raa Pusuk Buhit, Ompu Rumaja Gumelleng-gelleng, Ompu Raja Biakbiak, Ompu Raja Parhata, Ompu Raja Hasaktian, Ompu Raja Hatorusan dan Ompu Raja Uti.
Di Sopo Guru Tatea Bulan sendiri, patung Raja Uti dibuat di paling depan. Tujuh rupa yang menjadi kesaktiannya pun kerap diberi sesajen. Sesajen berupa daun sirih, telur ayam kampung dan jeruk purut jantan. Menurut kepercayaan setempat, permintaan apa pun akan dikabulkan di sini.
![]() |
Raja Uti juga kerap jadi sangkaan jika terjadi musibah yang tak lazim. Seperti cerita longsor di Samosir beberapa waktu lalu.
"Katanya sebelum longsor ada seorang pengemis yang minta minum di sebuah rumah. Namun karena jijik dengan penampilannya, sang tuan rumah mengusir pengemis tersebut," ceritanya.
Sang pengemis pun pergi tanpa ada jawaban. Begitu malam tiba, tanah longsor terjadi tepat di tempat sang pengemis minta minum.
Di cari ke pelosok mana pun, sosok pengemis tersebut seakan hilang ditelan bumi. Warga pun langsung mengaitkan kejadian tersebut dengan Raja Uti yang memberi tulah. "Konon Raja Uti masih hidup sampai sekarang dan terus berubah wujud di masyarakat," tutupnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!