Negeri Burung dari Situbondo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Negeri Burung dari Situbondo

Chuk Shatu W - detikTravel
Senin, 02 Agu 2021 11:02 WIB
Kampung Blekok di Hutan Mangrove Situbondo
Foto: (Chuk Shatu W/detikcom)

Penangkaran itu juga dibuat masyarakat untuk merawat anakan burung blekok yang jatuh saat terjadi badai. Karena saat terjadi badai, banyak burung dewasa dan anakan yang mati karena terjatuh dari pohon.

"Dulu warga masih sering menebang kayu-kayu bakau itu untuk kayu bakar maupun dijual," kata Kholid, warga setempat, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (1/8/2021).

Selain ditebang lalu dijadikan kayu bakar, warga sekitar masih menganggap keberadaan hutan mangrove itu sangat mengganggu aktivitas saat akan melaut maupun untuk mencari ikan di pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi warga mulai sadar pentingnya hutan bakau. Karena di hutan bakau itu banyak juga kepiting. Selain dihuni burung blekok yang bisa jadi atraksi wisata," kata pria yang juga pegiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat ini.

Belakangan, pemerintah Situbondo melalui Peraturan Bupati tentang Keanekaragaman Hayati menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan ekowisata mangrove dan burung air, serta eduwisata.

ADVERTISEMENT



Simak Video "Video: Kronologi Bocah di Situbondo Kritis Setelah Dibakar 4 Temannya"
[Gambas:Video 20detik]

(sym/ddn)

Hide Ads