Fakfak, Papua Barat, masyarakatnya dikenal memiliki toleransi beragama sangat tinggi. Tercermin dari filosofi satu tungku tiga batu.
Filosofi satu tungku tiga batu itu bermakna mendalam bagi warga Fakfak. Tiga batu itu perlambang tiga agama yang sama kuat dan menjadi kesatuan yang seimbang untuk menopang kehidupan dalam keluarga.
Tiga agama ini yaitu Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Tidak jarang dalam satu keluarga di Fakfak terdapat tiga agama, tetapi mereka tetap hidup rukun dan damai disertai nilai-nilai toleransi yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung-kampung di Fakfak sangat unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca juga: Satu Lagi Nih Pesona Papua, Pulau Ugar |
Kampung-kampung di Fakfak pada umumnya ditandai oleh tempat ibadah sebagai ikon sekaligus penanda. Jika sebuah kampung terdapat gereja, maka itu berarti kampung yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, sedangkan pada kampung yang terdapat masjid berarti itu adalah kampung Islam.
Selain tempat ibadah sebagai penanda, traveler yang berkunjung ke Fakfak, juga dapat menyaksikan hewan peliharaan penduduk sebagai penanda.
Untuk kampung Islam ditandai dengan banyaknya kambing peliharaan milik penduduk. Kambing-kambing ini dibiarkan bebas berkeliaran begitu saja. Terkadang pada malam hari, kambing-kambing ini tidur di jalan raya, sehingga para pengemudi mobil atau pengendara sepeda motor wajib berhati-hati.
Baca juga: DNA Manusia Purba Tertua Ditemukan di Maros |
Sebagai penanda kepemilikan kambing-kambing ini, setiap kambing diberi kalung penutup botol plastik warna warni oleh pemiliknya.
Untuk kampung di Fakfak yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, biasanya ditandai dengan banyaknya anjing yang dipelihara warga. Anjing-anjing ini untuk menjaga rumah, teman berburu atau untuk menemani berkebun.
***
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!