Seabad Lebih, Jembatan Cirahong Ciamis Jadi Warisan Kolonial

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seabad Lebih, Jembatan Cirahong Ciamis Jadi Warisan Kolonial

Dadang Hermansyah - detikTravel
Rabu, 22 Sep 2021 17:47 WIB
Jembatan Cirahong Ciamis
Foto: (Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

Menikmati keindahan Jembatan Cirahong di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memang tidak ada bosannya. Tempat bersejarah dan ikonik ini selalu jadi alternatif wisata murah.

Jembatan Cirahong ini sebetulnya dibuat untuk jalur rel kereta api yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Namun di bawahnya dimanfaatkan untuk akses kendaraan. Tapi sejak September 2021 ini hanya untuk pejalan kaki dan roda dua saja. PT KAI menutup akses untuk roda empat demi menjaga jembatan yang usianya lebih dari 100 tahun ini.

Jembatan Cirahong dibangun pada zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1893. Panjangnya sekitar 202 meter dengan ketinggian 66 meter di atas Sungai Citanduy. Data teknis jembatan ini nomor register BH 1290.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun usianya sudah cukup tua, kondisi jembatan masih sangat kokoh. Warga dua daerah memanfaatkannya untuk akses perekonomian. PT KAI melakukan perawatan untuk bantalan kayu jembatan.

Hampir setiap sore atau akhir pekan, jembatan ini biasa banyak dikunjungi warga sebagai salah satu alternatif wisata murah. Para remaja maupun keluarga biasa menghabiskan waktu dengan ngopi atau makan sambil menunggu kereta melintas. Bahkan, saat bulan Ramadhan, Jembatan Cirahong menjadi tujuan ngabuburit.

ADVERTISEMENT
Jembatan Cirahong CiamisJembatan Cirahong Ciamis Foto: (Dadang Hermansyah/detikcom)

"Jembatan ini dibangun sejak jaman Belanda. Sampai sekarang masih kokoh, biasa suka ada perawatan dari PT KAI sehingga sampai saat ini masih terawat," ujar Kepala Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Ahmad Kartoyo, Rabu (22/9/2021).

Karena jadi tempat wisata dadakan, saat ini berdiri sejumlah warung kopi dan makanan di sekitar area tersebut atau rest area. Ada beberapa tempat duduk dengan panorama menghadap ke Jembatan Cirahong.

"Setiap sore lumayan ramai, ada yang sengaja datang atau pun warga yang beristirahat setelah bekerja dan berdagang," dia menjelaskan.

Pada zaman Belanda Jembatan Cirahong ini untuk kepentingan penjajahan, perekonomian, pemerintahan, jalur distribusi hasil dan penunjang kepentingan militer.

Awalnya Jembatan Cirahong tidak ada dalam rencana itu. Sehingga jalur kereta api tak akan melintasi wilayah Ciamis yang saat itu masih bernama Galuh.

Menurut sejarah, Bupati Galuh (1839-1886) RAA Kusumadiningrat yang walaupun saat itu sudah pensiun mendengar kabar tersebut. Ia memandang kebijakan pembangunan rel kereta api itu akan merugikan Ciamis. Untuk itu ia berkeinginan jalur kereta api harus melintas ke wilayah Ciamis.

Jembatan Cirahong CiamisJembatan Cirahong Ciamis Foto: (Dadang Hermansyah/detikcom)

RAA Kusumadiningrat saat itu masih memiliki pengaruh kuat terhadap kolonial Belanda. Kemudian melakukan negosiasi dengan Belanda agar jalur kereta api melintasi Ciamis. Meyakinkan kolonial Belanda bahwa Ciamis memiliki potensi hasil bumi yang melimpah seperti kelapa dan kopi.

Pemerintah Kolonial Belanda akhirnya menerima usulan tersebut. Sampai akhirnya dibangunlah Jembatan Cirahong, yang tak hanya membuka jalur kereta api namun juga membangun jembatan penghubung transportasi darat.


Hide Ads